"JOIN MANAGER" SEBAGAI "OPSI MENARIK" MENG-EFEKTIKAN TATA KELOLA KOPERASI MERAH PUTIH | ARSAD CORNER

"JOIN MANAGER" SEBAGAI "OPSI MENARIK" MENG-EFEKTIKAN TATA KELOLA KOPERASI MERAH PUTIH

Kamis, 17 April 20250 komentar

Prolog

Dengung Koperasi Merah Putih memberi angin segar bagi gerakan ekonomi kerakyatan, apalagi Presiden berkali-kali menegaskan program ini harus sukses. Para Mentri terkait pun terus melakukan koordinasi agar keterbentukan dan tumbuhkembang 80.000 Koperasi Merah Putih yang dicanangkan benar-benar sukses sebagaimana mimpi besarnya. Intinya, pada urusan komitmen Pemerintah RI untuk mengakselerasi tumbuhkembang koperasi tak perlu diragukan lagi. 

Saat ini, pertanyaan besarnya adalah kesiapan gerakan dan masyarakat koperasi dalam merespon secara cerdas. Yang jelas, ini peluang dan sekaligus tantangan besar. Apalagi iklim kondusif, yang merupakan salah satu prasyarat berkarya, sudah terbentuk. Komitmen Pemerintah ini tentu akan diikuti dengan langkah-langkah advokasi guna mengamankan kebijakan. Jadi, tinggal kesiapan masyarakat dan gerakan koperasi dalam merespon dan menindaklanjuti ke dalam tahapan operasional, tidak terkecuali tata kelola. 


Join Manager

Sekitar sepuluh tahun lalu, saat isi acara seminar bersama alamarhumah Prof Dhawam Raharjo yang digelar di kota Purwokerto, ide "Join Manager" dikemukakan sebagai alternatif dalam meng-akselerasi tumbuhkembang koperasi. Ada beberapa alasan logis yang melatarbelakanginya, yaitu: (i) Koperasi memerlukan tata kelola yang bukan hanya baik, tetapi juga harus visioner dan berkemampuan dalam beradaptasi terhadap dinamika kemajuan zaman yang demikian cepat; (ii) untuk itu, memerlukan kehadiran seorang manager dengan kualifikasi mumpuni dan berintegritas tinggi;  (iii) Untuk bisa menghadirkan SDM pada level manager berkelas (baca: qualified), koperasi harus memiliki pola apresiasi kinerja (baca: salary dan kesejahteraan) yang layak dan motivational. 

Secara sederhana, konsep"join manager" adalah mengangkat seorang manager untuk menangani beberapa koperasi, lebih diutamakan koperasi-koperasi yang memiliki kesamaan atau kemiripan dalam usaha-usaha yang dijalankan. Dengan kehadiran manager yang qualified, bisa dibayangkan ide-ide yang dijalankan akan sangat keren dan relatif sudah teruji. Koperasi juga tidak kesulitan lagi untuk beradaptasi dengan perubahan zaman yang demikian cepat, karena selain memiliki kemampuan membangun tata kelola yang sistematis, terukur dan terkontrol, seorang manager yang qualified juga berkemampuan merespon perubahan secara smart dan efektif. Disamping pengalaman, seorang manager yang qualified tentu juga memiliki jaringan luas yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja koperasi dalam arti luas.  

Ada beberapa manfaat dari penggunaan konsep "join manager", antara lain:

  1. Koperasi bisa menerapkan pola apresiasi kinerja (baca: salary dan kesejahteraan) yang layak dengan pola pembebanan gotong royong secara proporsional kepada koperasi-koperasi yang ikut serta. Denga kata lain, terbentuk efisiensi kolektif dari sisi pembiayaan namun memperoleh manfaat maksimal karena memiliki manager qualified dengan ide-de berkelas berbasis pengalaman empiris.
  2. Dengan pola Join Manager, lebih memungkinkan koperasi-koperasi berkolaborasi dalam hal operasional, seperti join buying, join selling, join marketing, join akses, join IT dan lain sebagainya. Pada akhirnya, kerja sama antar koperasi tersebut akan mengakselerasi tumbuhkembang kinerja jangka pendek dan jangka panjang. 
  3. dan lain sebagainya. 


Join Manager dan Koperasi Merah Putih

Secara konsepsi, operasionalisasi organisasi dan perusahaan koperasi merupakan tanggungjawab pengurus. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, pengurus bisa menganggkat pengelola tanpa mengurangi tanggungjawabnya. Artinya, pengelola bertanggungjawab langsung kepada pengurus dan pengurus yang bertanggungjawab kepada anggota. Dengan kata lain, pengelola merupakan refresentasi pengurus dalam mengoperasionalkan organisasi dan usaha koperasi. 

Demikian halnya dengan Koperasi Merah Putih, pengurusnya bisa saja kemudian mengangkat seorang manajer yang akan memimpin operasionalisasi organisasi dan usaha koperasi. Dalam hal diperlukan manager yang benar-benar berkelas dengan jam terbang tinggi, bisa saja konsep Join Manager dipakai sebagai alternatif untuk memastikan keterbentukan tata kelola yang baik dan visioner.   


Penghujung 

"Managemen is lead & Committe is refresentatif of democracy", demikian statemen dari tokoh koperasi dunia (maaf lupa namanya).Statemen ini menandaskan tentang peran strategis managemen (baca: pengelola) dalam pembentukan tata kelola koperasi dan memposisikan pengurus sebagai refresentasi demokrasi di lingkar anggota yang nota bene adalah pemilik koperasi itu sendiri. Dalam semangat untuk mendorong keterwujudan Koperasi Merah Putih sebagaimana mimpi besarnya, statemen ini perlu menjadi bahan perenungan sehingga operasionalisasi mimpi besar dari Koperasi Merah Putih memiliki peluang besar dalam keterwujudannya.  

Sejalan dengan itu, ide tentang "join manager" layak menjadi opsi menarik dalam men-drive percepatan keterbentukan tata kelola yang baik dan visioner. Namun demikian, ketika Satu Koperasi Merah Putih memang memiliki kelayakan usaha dan juga kemampuan finansial untuk mengangkat seorang manager berkelas, maka opsi join manager ini menjadi kurang relevan.   





Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved