UPDATE STATUS WHAT’S UP PEMANTIK DIAM MU | ARSAD CORNER

UPDATE STATUS WHAT’S UP PEMANTIK DIAM MU

Jumat, 07 Februari 20250 komentar

UPDATE STATUS WHAT’S UP PEMANTIK DIAM MU

(bagian dari novel berjudul " di Belum Tertemukan" yang sedang proses penulisan 03)

 

Unggahan

Ntah untuk kesekian kali berapa kita berselisih faham gegara update-an status wa. protesku yang awalnya dalam rangka menjagamu sejaga2nya, malah kau fahami bentuk possesive berlandas kecemburuan buta. Kamu pun merasa aku membatasi kamu. 

Ya…akupun tak bisa menepis kalau ada unsur cemburu karena kudapati fakta nama-nama kaum adam yang akrab ditelingaku mengikuti candamu dengan memasang “status sama sepertimu". Bahkan, kamu pun menampilkan list mereka melengkapi status WA mu.  

Adakah kamu sedang menandaskan mereka sebagai  deretan follower sejati?. Adakah hal itu akan membuat mereka bangga dan kemudia semakin berlomba memberi perhatian dan sekaligus pernyataan sikap konsistensi keberadaanmu yang begitu kuat dihati mereka?. Atau begitu caramu berpesan agar mereka berhenti berharap karena tak satupun dari mereka berposisi “satu-satunya” yang menggilaimu?. Aku pun tak faham, karena tak bisa membaca hatimu tentang itu. Andai saja itu bentuk kamu mengkampanyekan banyaknya barisan fans sebagai penandas kebintanganmu, semoga saja efektif menambah jumlah barisan sehingga kamu merasa lebih ada. Aku tahu bagimu itu hanya seru-seruan, tetapi berharap ada cara lain yang lebih elegan dan tidak beresiko tinggi.   

Ironisnya, kamu tak merasa perlu mengklarifikasi dan membiarkan aku dengan keliaran fikirku atas semua itu. terbersit tanya apakah kamu lupa aku pencemburu?.apakah kamu ndak lelah membuat aku terluka dan meradang saat kamu meng-upload itu?. ataukah aku memang merasa tak perlu dijaga perasaannya sehingga kamu  kamu tetep asik dengan takaran fikiranmu sendiri?.  

Apesnya lagi, kamu semakin menyala ketika aku berada di puncak amarahku. Kamu semakin nge-gass dengan meng-update status wa berikutnya yang seolah bukan hanya aku yang special dihatimu. Sungguh menyakitkan saat merasa dikesampingkan seolah menganggap aku tidak ada. Sempet tergoda berfikir  ini bentuk pengusiran, “jangan2 itu caramu memberi tahu kalau udah ada yang lain yang berposisi sebagai penggantiku?..Atau  caramu berpesan padaku untuk mencukupkan pertautan bathin ini?”. Akhhh..rasanya aku terlalu jauh berfikir.  Entahlah, diam mu melanggengkan tanyaku yang tak berjawab.

semua tanya itu tak berjawab,  berakhir dengan pembiaran tanpa penjelasan. Seperti algoritma lakumu, lagi2 membiarkan aku dengan fikiranku sendiri dencari titik damainya sendiri. Respon “wkwkwkw” dan emotion bertanda “tawa” menandaskan bahwa kamu tak merasa hal ini perlu dipersoalkan. Akupun meledak dan terpancing ber-kata kasar. Selanjutnya, aku memilih diam guna menghindari keributan lanjutan yang ku khawatirkan membuat kita semakin tak terkendali. Adakah amarahku sebagai penyebab? Atau tindakanmu sebagai mula?.  


Merawat Capaian

Kamu dengan segala capaianmu adalah perjuangan panjang yang perolehannya begitu melelahkan dan melalui langkah berliku serta ujian kesabaran yang tidak singkat. Aku apresiate itu sebagai hal luar biasa yang membuat aku mengagumi dan semakin mencintaimu, sebab itu penandas konsistenmu dalam berjuang dan berdedikasi tinggi terhadap pencapaian cita-cita. Namun, itu tak boleh berhenti sampai meraih, tetapi juga merawatnya dengan bijak agar langgeng dan bahkan semakin mengakar. Namun dengan kebiasaanmu mengunggah status-status nyeleneh semacam itu tidak mencerminkan posisi ketinggianmu. 

Kamu tak boleh lupa bahwa ada social responsibility yang harus dijaga dari setiap posisi yang kamu gapai saat ini. Ada tuntutan ketauladan sikap yang mencerminkan kebijaksanaan dan menginspirasi banyak orang untuk lebih mencintai kebaikan. Kamu harus ingat di list kontakmu bukan saja barisan fans yang selalu memperhatikan gerak-gerikmu, tetapi sebagian adalah kolega yang meng-agungkan nilai-nilai kesantunan dalam merawat hubungan bisnis. Andai 10% adalah barisan penggemar yang suka sikap kocakmu, 30% adalah komnitas berbasis hobby yang sudah akrab dengan ke-random-anmu , tetapi masih ada 60% barisan kolega bisnis dan birokrat  yang mungkin saja terkaget-kaget ketika mendapati beberapa update-an status wa mu. Artinya, persepsi dan apesiasi yang berhasil kamu bangun dalam interaksi panjang tercoreng oleh remeh temeh atas nama “seru-seru-an”.  Aku fikir, terlalu beresiko untuk kamu kekeh berpendirian “inilah aku dengan caraku”, khususnya pada kolegamu yang berasal dari kalangan yang tak biasa. 

Ini sebuah paradoks yang tak kunjung kutemukan titik tengahnya. Namun sikap diam yang kamu pilih karena protesku berakibat membawaku ke sudut sepi tak berpenghuni. Sementara engkau tahu kalau aku tak pernah bisa berlama-lama untuk tak bersapa denganmu. Namun, kamu memilih tetap diam dan bahkan meng-update status-status berikutnya yang semakin membakar amarahku.  Akhirnya, aku terjepit diantara menjaga capaianmu dengan cara fikirku, menjaga cintaku agar tak kehilanganmu dan membiarkan sikap random mu atas nama “seru-seru-an”.



NB : 

gambar hanya illustrasi yang diambil dari hasil searching di google

 







Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved