Kamis, 17 Februari 2022

KETIKA PARA PENGUSAHA DI LIKUNGAN KOPERASI BRK ME-REVIEW CAPAIAN & MERANCANG HARI ESOK YANG LEBIH BERPENGHARAPAN DI AJANG RAT

KETIKA PARA PENGUSAHA DI LIKUNGAN KOPERASI BRK 

ME-REVIEW CAPAIAN & MERANCANG HARI ESOK 

YANG LEBIH BERPENGHARAPAN DI AJANG RAT 


Menarik mencermati gelaran RAT Tutup Buku Tahun 2021 yang dilaksanakan Koperasi BRK (Berkah Rindang Kinasih) kemarin, kamis 17/02/2022. Kalau biasanya perhelatan RAT berlangsung dalam ruang sebuah gedung, namun kali ini koperasi BRK tampil berbeda dengan mengambil tempat di salah satu rumah milik anggotanya yang berlokasi di Desa Beji, yaitu Bu Widi. Asiknya lagi, rumah Bu Widi ini terletak ditengah kolam dan sawah. bangunannya pun berkonsep joglo berikut tata ruang unik yang dilengkapi dengan ornament yang tak biasa.       



Bagi Koperasi BRK, Ini merupakan gelaran RAT yang ke-3. “Kita terus bersemangat walau berada di tengah Pandemi Covid-19 dan ancaman Omicron yang mulai meningkat. Kita tidak boleh menyerah dan harus tetap bergerak. Kita tidak akan berhenti pada satu cara dan akan terus melakukan inovasi dan mengembangkan ragam kreasi sehingga lebih berpeluang melompatkan “nilai tambah” yang mensejahterakan para anggota”, ungkap Bu Ambar sang Ketua BRK. “Kita baru akan memasuki tahun ke-4 dan tergolong usia yang masih belia. Kita harus terus merapatkan barisan dan menguatkan kerjasama sehingga manfaat berkoperasi akan kian tumbuh dan meluas”, tambah Bu Yani saat menyampaikan Laporan pertanggungjawaban selaku pengawas.


Bu Suci yang hadir mewakili Dinakerkopukm Kab Banyumas menyampaikan apresiasinya atas pegelaran RAT ini.”Pegelaran RAT ini menandakan pengelolaan organisasi yang sehat dan juga komitmen tinggi Koperasi BRK dalam menjalankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi”, tanda bu Suci dalam sambutan dan arahannya. 



Selanjutnya, Bung Arsad Dalimunte yang hadir dalam kapasitas Ketua Dekopinda Banyumas juga menyampaikan apresiasinya terhadap perjuangan dan capaian koperasi BRK. “saya banyak mengetahui tentang jejak juang koperasi BRK, karena memang sering berinteraksi, berdiskusi dan bertukar fikir dengan pengurus Koperasi BRK. Saya kagum semangat pengurus dan antusiasme anggota yang terus meningkat. Ketua BRK juga sangat aktif mengkomunikasikan aktivitas yang dijalankan dan program yang tengah diperjuangkan. Apalagi, Koperasi BRK merupakan “sebuah koperasi pemasaran” yang lekat dengan pemberdayaan dan pen-sejahteraan para anggotanya. Hal ini tentu berdampak pada semakin dinamisnya iklim berusaha di lingkungan Kabupaten Banyumas, khususnya sektor riil. Apa yang diperjuangkan oleh Koperasi BRK juga sangat relevan dengan Kementrian koperasi & UMKM yang sedang begitu concern mendorong laju tumbuhkembang koperasi sector riil. Kuatnya persatuan dan kebersamaan diantara anggota menjadi sebuah catatan membanggakan. Iklim organisasi semacam ini menjadi modal penting yang harus terus dijaga dan ditumbuhkembangkan agar nilai-nilai kebermanfaatan ber-koperasi akan semakin berpeluang untuk  bertumbuh”, jelas Bung Arsad dalam sambutannya.



RAT Koperasi BRK berlangsung lancar. Dalam suasana  demokrasi yang terjaga, ragam konfirmasi dan tanya jawab seputar laporan pertanggungjawaban berlangsung gayeng dan hangat serta  kental dengan semangat kekeluargaan. Tertandaskan bawa “fokus pembangunan Koperasi BRK ke depan adalah mendorong akselerasi tumbuhkembang usaha anggota”. Hal ini menandaskan bahwa fokus Koperasi BRK bukan pada besaran capaian SHU, tetapi concern mengambil peran “pemberdaya  dan juga fasilitator” bagi usaha yang dijalankan para anggotanya. Berkaitan dengan pemberdayaan, ada fakta menarik dari aktivitas plasma (baca: kelompok-kelompok anggota) di lingkungan Koperasi BRK dimana saling support demikian menubuh diantara anggota plasma. Program belanja wajib senilai Rp 100.000/bulan menjadi ajang “saling membeli atau mengkonsumsi” produk anggota. Hal ini bentuk saling mendukung satu sama lain. Jadi jangan heran, kalau kemudian para anggota membawa tumpukan “pakaian kotor” saat menghadiri  rapat bulanan plasma, hal itu bagian dari aksi “ngelarisin” salah satu usaha laundry milik anggota. Juga menjadi “pemandangan rutin” ketika masing-masing anggota plasma sibuk mengisi list kebutuhan yang kemudian ditindaklanjuti dengan “join buying” alias “belanja bersama”. Pertanyaannya menariknya adalah,” bagaimana kalau misalnya salah satu produk jualan anggota bukan yang dibutuhkan oleh anggota lainnya?”. “setiap anggota tetap wajib membeli sebagai komitmen saling mendukung diantara anggota. Bahkan hal ini bisa menjadi inpirasi anggota lain bukan saja meng-konsumsi produk temennya sesama anggota plasma, tetapi juga ikut menjualkan kepada masyarakat”, ungkap Bu Ambar saat di konfirmasi.   


Dalam RAT itu juga disepakati melakukan penyegaran dikepengurusan karena ada beberapa pengurus yang kesulitan berbagi konsentrasi dengan kesibukan dan aktivitas keseharianya. Pada pengawas juga dilakukan pengisian satu jabatan kosong karena salah satu pengawas telah dipanggil Sang Pencipta.                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.