ICSB JAWA TENGAH MENABUH “GENDERANG PERJUANGAN" | ARSAD CORNER

ICSB JAWA TENGAH MENABUH “GENDERANG PERJUANGAN"

Kamis, 10 Oktober 20190 komentar


ICSB JAWA TENGAH MENABUH “GENDERANG PERJUANGAN"

Hari ini Rabu tanggal 09 Oktober 2019, ICSB Prov Jawa Tengah menggelar event akbar nant inspiratif di lantai 4 Hall Gedung Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Univ. Diponegoro (FEB UNDIP), Semarang. Event ini menggelar rangkaian kegiatan, yaitu : (i) Pengukuhan Korda ICSB Kab/kota; (ii) FGD Rakerwil ICSB Prov Jawa Tengah; (iii) seminar bisnis dengan thema “ Kesiapan UMKM di era Revolusi Industri 4.0”; (iV) workshop scale-up dengan tema “Formula Memenangkan Persaingan Pasar 4.0”; (v) Exp UMKM yang dilombakan dengan thema “kulitas dan pelayanan prima” dan; (vi) Fashion show yang juga dilombakan dengan tema “batik Zaman Now”. Khusus FGD pokok-pokok bahasan dalam FGD Rakerwil terdiri dari : 
1.      Kebijakan & Sinergi Pengembangan UMKM di Jawa Tengah bersama ICSB
2.      Keorganisasian
3.      Program Kerja
4.      Kerjasama
5.      Rakernas ICSB Indonesia di Karanganyar – Jawa Tengah

 UMKM merupakan peyumbang PDB  yang signifikan dan menciptakan lapangan kerja yang berkontribusi dalam pengurangan angka pengangguran. Disisi lain, realitas dinamika dunia usaha perubahan yang berlengsung demikian cepat berubah menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM, sehingga diperlukan respon yang cepat dan tepat”, ”, ungkap Bung Darto dalam sambutanya selaku Korwil ICSB Jawa Tengah.


Bung Darto juga menekankan bahwa UMKM menghadapi tantangan yg demiian cepat berubah. Atas hal itu, ICSB pusat menyusun  10 trend yg dihadapi UMKM.Sejalan dengan itu, ICSB Indonesia bermaksud memperkaya 10 trend itu dalam konteks Indonesia sehingga lebih mudah difahami dan dimaknai serta disikapi. Oleh karena itu, Rekerwil kali ini fokus pada 2 (dua) hal tersebut : yaitu sosoialisasi 10 trend UMKM  dan memperkaya perspektif dari 10 trend tersebut. Berkaitan dengan optimalisasi kiprah ICSB, struktur organisasi ICSB Jawa Tengah terdiri dari gabungan antara akademisi, peneliti, praktisi dan  government, lembaga keuangan dan media.  Pada dasarnya tujuan rakerwil mengundang semua stakeholders dalam merumuskan pengembangan UMKM Jawa Tengah.Icsb bercita2 ada dikana2 dan meberi makna bagibyang bergabung didalamnya”, pungkas Bung Darto mengakhiri sambutannya.


Selaku Ketua ICSB Indonesia, Bung Zaki sekilas menjelaskan ICSB sebagai sebuah organisasi internasional beranggotakan 85
negara di dunia dan berkantor pusat di george washington university. Beliau menambahkan bahwa ICSB Indonesia merupakan nomor 2 (dua) terbesar di dunia walau status keangggota-annya di ICSB tergolong masuk belakangan. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mengusulkan dan memperjuangkan adanya Hari UMKM Dunia. Berkaitan dengan dinamika usaha, Bung Zaki menyampaikan bahwa dalam mempertahankan dan sekaligus mengembangkan perusahaannya, beberapa perusahan frenchise  sudah men-diversifikasi produknya dengan cita rasa local. Hal ini seperti yang sudah dilakukan MC Donald yang menawarkan ayam geprek sebagai menu baru. Trend semacam Ini menjadi ancaman serius bila pemain local (baca: UMKM) tidak melakukan antisipasi  dan atau tidak berinisiatif mengembangkan kreativitas.

Sejalan dengan ini, faktor SDM perlu dibenahi seperti scale up dan upaya komprehensif dalam meningkatan kemampuan menciptakan dan memanfaatkan momentum yang tidak mungkin terulang lagi. Teknologi adalah tools dan manusia adalah faktor utama dan penentu. Oleh karena itu, effort yang dilakukan jangan sampai tidak tepat guna. Sebagai catatan, sekarang sudah berlangsung apa yang disebut Omni dimana strategi pemasaran online berjalan seiring dengan offline. Hal inilah yang diharapkan bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM indonesia.

Gubernur Jawa Tengah yang diwakili  Pak Sondy kabid restrukturisasi mengawali sambutannya dengan penyajian data Jumlah usaha 4,1 juta yang terdiri dari ; (i) mikro sejumlah 3,8 juta; (ii) kecil sejumlah 354 ribu kecil; (iii) 38 ribu menengah dan; (iv) 3358 usaha besar. Selanjutnya, beliau menekankan bahwa dalam rangka menghadapai industry 4.0 diperlukan  SDM yang tangguh dan akrab dengan kemajuan teknokogi. Paradigma dan fighting spilrit  UMKM harus dirubah sehingga mampu  bersaing dan unggul. Sejalan dengan semangat itu, pemerintah Pemprov Jateng melaksanakan berbagai program, antara lain; pendampingan umkm, peningkatan kualitas SDM, penyiapan sarana penasaran berbasis IT dan lain sebagainya. Dipenghujung sambutannya, beliau mengucaokan selamat atas pelantikan ICSB dan berharap dapat meng-akselerasi tumbuhkembang UMKM yang pada akhirnya meningkatkan kontribusi UMKM dalam pembangunan Jawa Tengah.


Bapak Rully, Deputy SDM Kementrian Koperasi & UKM RI, selaku Keynote Speech dalam seminar berpesan diawal presentasinya, “Kita perlu ekstra kerja keras dan ikhlas dalam menguris para pelaku UMKM. Tema era evolusi industri 4.0 sudah sering diangkat dan kita harus beradaptasi secara cerdas. Apalagi sebagian negara sudah mulai membincang revolusi Industry  5.0”
 
Beliau juga menandaskan bahwa revolusi industry 4.0 merupakan  dampak langsung dari perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi telah melahirkan desrupsi dimana terjadi perubahan significant dalam hal tata kelola usaha. Hal ini juga berdampak pada begitu banyak sisi kehidupan manusia, termasuk dalam komsumsi, berkeputusan ekonomi, komunikasi dan juga produksi.

Digitilasi ekonomi  berlangsung demikian cepat dan mempengaruhi begtu banyak hal. Fakta ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa lebih dari 60%  dari masyarakat Indonesia merupakan pengguna aktif internet dan hal ini menjadi faktor penyubur tumbuhkembang digitalisasi itu sendiri. Sebagai catatan yang memerlukan perhatian, Indonesia masih tertinggal dalam urusan  digital transformation. Atas dasar itu, Bapaj Rullu berharap seminar bisnis kali ini melahirkan solusi komprehensif berbasis peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan inovasi. Inovasi merupakan pendorong   peningkatan daya saing produk dan selanjutnya mempengaruhi inovasi pemasaran. Inovasi permodalan juga tidak lepas dari upaya meningkatkan kualitas para UMKM.Surive, berkembang dan naik kelas, menjadi harapan beliau terhadap UMKM.


Beliau juga mengingatkan bahwa brandig tidak saja bagaimana mangemas atau packaging produk, tetapi branding merupakan referensi pengalaman konsumen kepada produk  dan sekaligus  sumber brand loyality yang berdampak pada pertumbuhan berkelanjutan. Disamping itu, pelaku UMKM harus belajar managemen sehingga berkemampuan mengelola SDM seoptimal mungkin. Sebagai catatan akhir, di era industry 4.0, kolaborasi dan sinergitas berbasis sharing economy berlangsung demikian massif. Hal ini sejalan dengan semangat koperasi yang mengusung kerjasama secara equal (setara) dan saling menguntungkan satu sama lain.


link Youtube : klik disini
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved