Tiba-tiba HP berdering dimana terjadi perubahan
rencana. Kami diarahkan menuju Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta saat kendaraan
sudah melintasi jalan kaliurang menuju pejambon lebih kurang 5 (lima) kolometer.
Kami pun langsung balik arah dan mencoba mencari jalan pintas lewat bantuan
google map sebab ditargetkan kami harus sudah tiba di lokasi jam 14.00 Wib. Tak
lama berselang, HP pun berdering lagi dan meng-informasikan bahwa titik
kumpulnya adalah di gallery Yogya yang berjarak sekitar 300 meter dari pintu
masuk Bandara. Alhamdulillah, lalu lintas tidak terlalu padat dan kami pun
mencapai lokasi sebelum jam 14.00 Wib. Saat memasuki area parkir, kami melihat angota
keluarga lain sudah hadir ditempat. Ada tanya seketika mengapa harus kumpul di
gallery ini padahal tujuan utamanya adalah bandara pesawat untuk menjemput
jenazah Almarhum dr. Soeko Marsetiyo, korban kerusuhan di Wamena Papua.
“selamat
siang bapak-bapak dan ibu-ibu segenap keluarga besar almarhum dr. Soeko
Mursetiyo. Pertama, izinkan kami perkenalkan diri dari RAPI Yogyakarta. Kami
adalah komunitas Radio Antar penduduk Indonesia berangggotakan lebih
kurang 8000 (delapan ribu orang) yang tersebar di seluruh wilayah Propnsi
Yogyakarta. Atas nama segenap keluarga besar komunitas RAPI Yogyakarta, kami
menyampaikan ikut belasungkawa atas meninggalnya dr, Soeko Marsetiyo dalam
menjalankan tugas mulia sebagai seoang dokter di Wamena, Papua. Kami meyakini
almarhum khusnul khotimah dan seluruh anggota RAPI juga ikut mendo’akan
almarhum untuk diterima segala amal baiknya, diampuni segala dosanya dan
ditempatkan Allah SWT di sisi yang mulia. Mohon maaf kami ajak berkumpul di
sini dengan maksud meng-informasikan seputar penjemputan jenazah Almarhum
dr.Soeko Mursetiyo di Bandara Adi Sutjipto dan sekaligus meng-koordinasikan pengantaran dan pengawalan ke rumah duka. Sejak
beberapa hari lalu kami juga sudah berkomunikasi dengan jaringan kami di Wamena
Papua dan terus melakukan pengawalan proses pengiriman jenazah sejak dari
wamena sampai Yogyakarta. Kami juga sudah berkordinasi dengan Manajemen Bandara Adi Sutjipto
kaitannya teknis pelaksanaanya. Perlu kami sampaikan bahwa Insha Allah segala
hal yang kami lakukan didasarkan atas niat ibadah. Rapi Yogyakarta sudah terbiasa
melakukan hal semacam ini dan Insha Allah dilandasi semangat
persaudaraan dan kemanusiaan.”, demikian pengantar dari Ir.RM. Nurdin
Antoro selaku salah satu pengurus RAPI Yogyakarta.
Tak ayal lagi, segenap anggota keluarga yang
berkumpul tertunduk dan bahkan sebagian tidak bisa menahan tangis dan air mata.
Tentu ada haru yang ter-amat sangat mendengar kemuliaan aksi kemanusiaan dari
RAPI Yogya. Apalagi hal semacam ini berlangsung ketika semua anggota keluarga sedang
dalam kondisi psikologis yang sedang dawn dilanda duka atas
kepergian almarhum. Sepertinya RAPI Yogya mengerti betul situasi segenap
anggota keluarga dan sudah sangat terlatih menangani hal-hal semacam ini. Cara RAPI menyajikan
layanan kemanusiaan benar-benar
mendatangkan ketenangan dan kenyamanan. Mereka sangat mengerti bagaimana harus
memperlakukan keluarga korban yang sedang dalam kondisi kalut dan sedang tidak bisa
berfikir normal. “Kemuliaan semacam ini
hanya bisa dilakukan orang-orang yang memiliki ketulusan yang luar biasa”,
ungkap salah satu anggota keluarga melihat dan ikut merasakan langsung kebaikan
itu.
Tak lama berselang, salah satu pengurus lainnya
meng-informasikan kalau pesawat hampir mendarat. Beliau juga mengabarkan bahwa disamping
mobil ambulance, hanya 2 (dua) kendaraan
yang boleh ikut masuk ke area cargo Bandara Adi Sutjipto. Atas hal ini,
kendaraan pun diatur mana yang ikut masuk ke area cargo Bandara dan mana pula yang
menunggu di luar bandara. Para relawan anggota RAPI juga mengatur pengawalan ke
dua titik lokasi, yaitu menuju area cargo dan menuju area tunggu bagi kendaraan
lainnya. Tidak ketinggalan, Sang Koordiator Lapangan pun memastikan kesiapan para relawan dalam mengamankan titik-titik rawan persimpangan di sepanjang route
menuju pejambon, seleman, Yogyakarta.
RAPI benar-benar menuntaskan niatnya. Rombongan
mobil penjemput jenazah pun dikawal disepanjang jalan. Para relawan pun sukses
mengamankan titik-titik persimpangan sehingga mobil ambulance dan rombongan jalannya
lancar. Tidak sampai hanya menurunkan peti jenazah, segenap relawan RAPI pun ikut
menyaksikan prosesi pemakaman sampai selesai. Mereka benar-benar sangat serius dan memastikan semua berjalan aman dan lancar.

Disamping herosime, kesetiakawanan & kemanusiaan,
apa yang dilakukan komunitas RAPI Yogya ini mencerminkan semangat kekeluargaan,
persatuan dan bahkan kebangsaan yang kuat. Ini modal sosial yang syarat kedamaian dan
penting di budayakan khususnya dalam menjaga semangat ke-Indonesia-an. Sikap kedermawanan hati semacam
ini layak di edukasikan ke segenap lapisan masayarakat Indonesia, sebab
aksi-aksi semacam ini yang akan senantiasa memelihara semangat ke-kita-an dan memantik
selalu bijak dikeberagaman.
berita terkait : klik disini
berita terkait : klik disini
Posting Komentar
.