KETIKA KETUA KOMITE SMP AL-IRSYAD MENUNJUKKAN
"KETEGASANNYA" DI LAMPU MERAH

Hal
ini terpaksa kami alami lebih
dikarenakan berangkat dari rumah 10
(sepuluh) menit lebih lambat dari biasanya. Jalanan crowded dan setiap orang seperti ingin mendahului lainnya, baik
anak sekolah yang berangkat sendirian dengan motornya, para pegawai pemerintah
dan BUMD yang juga harus sampai di kantor jam 07.00 Wib dan tidak ketinggalan juga para orang tua yang mengantarkan putera/i nya ke
sekolah. Belum lagi ketika berada di
belakang kendaraan yang jalannya lamban dan santai
karena sedang tidak di buru
waktu, maka bunyi klakson pun saling bersahutan walau tak pasti mendapat respon
seperti yang diharapkan. Itulah yang terjadi saat kami melintasi perempatan
pasar Glempang, Purwokerto. Kami memilih sabar dan beberapa kendaraan di belakang memilih
untuk mendahului dengan memanfaatkan sisi kanan yang menurut mereka tidak terlalu padat.
Namun, persoalan muncul saat menjelang traffic light dimana kendaraan yang
didepan kami tak kunjung menambah sedikit kecepatannya sehingga memberi peluang kendaraan dibelakang bisa melintas dengan lancar.
Takut
terjebak pada lampu berwarna merah, kami mencoba lebih mendekati kendaraan yang
didepan. Alhamdulillah, kami berhasil melewati batas pemberhentian beberapa detik sebelum traffic light berganti merah. Kendaraan yang persis di
belakang kami pun turut serta. Satu jalur dengan dua shaft kendaraan pun
berlangsung. Ironisnya, kami di sisi kanan sehingga harus lebih hati-hati
karena disatu sisi takut bergesekan
dengan kendaraan yang di barisan kiri dan disisi lain menjaga sisi sebelahnya
yang sebentar lagi pasti jalan dari arah yang sebaliknya karena lampu sudah
hijau. Apesnya, deretan becak dan mobil yang parkir di sisi kiri pasar memaksa
kendaraan baris kiri memaksa bergeser ke sisi kanan. Akibatnya, kendaraan yang masih di
area tengah pun terhenti sehingga menghambat kendaraan dari arus balik yang mau
berbelok ke sisi kanan.
Sebuah
sepeda motor yang mau belok ke kanan (baca: ke arah pasar glempang) pun
terhalang. “ Itu lampu merah”, ungkapnya dengan nada tinggi sambil menunjukkan traffic light yang baru kami lalui
beberapa detik lalu. Lucunya, ternyata bapak yang sedang bernada tinggi
itu pun akhirnya sedikit terkaget dan amarah berganti senyum saat kami
menurunkan kaca samping. Namun, senyum
itu hampir tak tampak jelas karena
beliaunya mencoba memanfaatkan sela jarak dengan kendaraan yang di belakang kami untuk
berbelok ke arah masuk pasar glempang. Beliau kami kenal dekat dan merupakan salah satu wali murid di sekolah Al
Irsyad. Beliau juga adalah Ketua Komite Sekolah SMP AL Irsyad Al
Islamiyyah Purwokerto.
Sesudah
crowded berlalu dan jalan lancar
kembali, pristiwa singkat itu pun menjadi tema bahasan yang mengundang senyum
sampai kedua anak kami sampai di sekolah tepat waktu alias belum terlambat. Awalnya ingin langsung berkirim WA sambil
menyampaikan permohonan maaf telah membuat beliau sedikit snewen dan kemudian
mengajak bercanda untuk melupakan galau
hati di jalanan tadi. Namun, sepertinya lebih asik dan lebih luas hikmahnya
ketika peristiwa singkat ini dikemas dalam tulisan edukatif dan disajikan dalam sebuah
blog sehingga lebih banyak orang bisa membacanya. Setidaknya, saat tulisan ini di share, jengkel beliau berganti sumringah sebab berpotensi ikut dapat pahala ketika tulisan
ringan dan sederhana ini dikonsumsi oleh para pembaca setia.
Tulisan ini
bukanlah upaya menandaskan bahwa kami mutlak benar dan juga bukan menegaskan bahwa amarah
Pak Ketua berlebihan, sebab hal itu sangat wajar dan siapapun mungkin akan
bereaksi sama bila mengalami hal serupa.
Setidaknya
tulisan ini berpesan agar antar anak sekolah tidak terlalu mepet waktunya
dengan jam masuk sehingga tidak terjebak pada kejadian serupa. Terlepas dari
dinamika rumit jalanan pagi tadi, berangkat lebih gasik adalah pilihan yang
lebih baik dan menjauhkan dari resiko berkendaraan. Itu catatan dan pesan
terbaik dari peristiwa singkat tadi pagi. Disisi lain, mungkin ada baiknya
menjelang jam-jam masuk sekolah dan kantor, setiap pengendara yang melintasi
jalan-jalan menuju sekolah juga perlu memahami situasi sehingga menyesuaikan kecepatannya
sehingga memperlancar lalu lintas menuju sekolah.
Semoga
pembaca mendapat hikmah dan juga Pak Ketua Komite SMP Al Irsyad Purwokerto pun
menjadi tersenyum.
NB: gambar hanya illustrasi dan hasil seraching di internet
Bocoran Info:
Alhamdulillah, saat di konfirmasi lewat WA, Pak Ketua meng-izinkan saat mengkisahkan peristiwa singkat tadi ke dalam tulisan di blog ini agar lebih edukatif dan meluas hikmahnya.
Posting Komentar
.