PENGUATAN IKATAN ALUMNUS FEB UNSOED
BERBASIS “NILAI TAMBAH”
BERBASIS “NILAI TAMBAH”




mendorong para mahasiswa/i memiliki pengalaman international dan untuk
mensukseskan hal tersebut tentu memerlukan upaya-upaya kreatif dan juga daya
dukung para alumnus.
Sementara itu, Ibu Istiqomah, dosen muda yang ditugaskan pimpinan fakultas menjembatani komunikasi antara fakultas,
alumnus dan mahasiswa, menyampaikan peta kebutuhan daya dukung bagi peningkatan
kualitas mahasiswa dan juga program perkuliahan, antara lain : Pengalaman magang; Kebutuhan penelitian;
Sharing ilmu antara junior dan senior baik dalam bentuk kuliah umum (beberapa
kelas digabung), kuliah tamu (masuk ke satu kelas), seminar dan lokakarya;
support kegiatan-kegiatan mahasiswa dan UKM untuk menggelar satu kegiatan
maupun support kegiatan eksternal kampus; beasiswa; dan lain sebagainya.
Penguatan Ikatan Alumnus Berbasis Nilai
Tambah
Dalam rangka
meningkatkan eksistensi dan makna keberadaan ikatan alumnus ini, diperlukan
cara-cara baru yang merefresentasikan kreatifitas dan inovasi kekinian. Untuk
itu, perlu disusun formula berbasis
nilai tambah (value added) dimana semua orang merasa bangga dan kemudian tergiring untuk
menjadi bagian dan berkontribusi secara optimal. Untuk itu, semua alumnus perlu
diposisikan sebagai insan yang penting
dan dipentingkan, walau harus
dipastikan tidak ada yang merasa lebih penting
dibanding lainnya. “nilai kemanfaatan” harus bisa dirasakan setiap alumnus sehingag
kecintaan dan loyalitas serta kebanggaan mereka senantiasa tumbuh dan kembang.
Sejalan
dengan itu, sinergitas perlu dibangun sehingga antara mahasiswa, fakultas dan
alumnus terbangun pola interaksi produktif dan mutual yang tidak selamanya harus bersifat material. Ini memerlukan
tahapan-tahapan yang ter-design secara konstruktif dan dimulai dari penguatan
organisasi ikatan alumnus. Berkaitan dengan penguatan kapasitas organisasi
ikatan alumnus, ada beberapa pemikiran yang berkembang disepanjang diskusi yang
berlangsung gayeng itu, antara lain :
1. Optimalisasi
Database. Hal ini sangat diperlukan sebagai alat untuk
membangun ragam media komunikasi. Database juga sebagai inspirasi dalam
mengembangkan gagasan program dan kemitraan mutual antara alumnus, mahasiswa
dan juga fakultas.
2.
Kartu Identitas. Dinilai perlu intensifikasi pengadaan
kartu identitas alumni. Bila perlu, kartu
ini di design multi fungsi sehingga kemanfaatannya
lebih dari sekedar simbol keanggotaan.
3.
Membangun kebanggaan terhadap kampus tidak
hadir secara instan, tetapi merupakan hasil dari proses bertahap dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, berbekal data base yang terus tumbuh, para alumnus
perlu terus dikabarkan secara periodik, terutama
tentang hal-hal sebagai berikut; (i) perkembangan kampus; (ii) prestasi mahasiswa/i;
(iii) perkembangan fakultas; testimoni kemitraan yang terbangun antara
alumnus, kampus dan mahasiswa dan; (iv) potensi dan ide-ide baru tentang kemitraan
yang mungkin dilakukan oleh antar alumnus, antara alumnus dana mahasiswa; antara
fakultas dan alumnus. Untuk mendukung hal ini, optimalisasi web site dan sarana
komunikasi berbasis media sosial menjadi strategis.
4.
Kemanfaatan yang terus tumbuh dan kebanggaan
yang terus mengembang. Semangat semacam ini perlu menjadi semangat untuk
meng-create ragam pendekatan sehingga terbangun pertumbuhan “nilai tambah” secara bertahap dan
berkesinambungan
5.
Sebagai bagian dari penguatan jaringan
dan ikatan emosional, dinilai perlu membentuk komisariat di tiap-tiap kota baik di seluruh wilayah Indonesia maupun
internasional.
6.
Penyiapan calon alumnus. Calon Alumnus yang dimaksud adalah individu yang
hari ini masih berstatus sebagai mahasiswa FEB Unsoed. Mereka perlu dibekali gaya komunikasi
sehingga tidak terjebak konflik adab
dalam hal berkomunikasi dan ber-interaksi dengan alumnus yang tentunya berasal
dari berbagai kalangan usia. Perlu membangun karakter khusus yang melekat pada
setiap calon alumnus sehingga memiliki bekal strategis membangun komunikasi
produktif dengan para seniornya.
Kalau hari
ini jalannya ikatan alumnus berkat inisiasi dan kedermawanan (waktu, pemikirandan
material) dari para alumnus yang memiliki semangat heroisme, saatnya mulai
merangkai pendekatan-pendekatan baru yang memantik setiap alumnus merasa perlu
untuk hadir. Hal ini sangat mungkin bila alumnus tersebut merasa “manfaat nyata” dimana terbangun “nilai
beda” ketika bergabung dan tidak bergabung dengan ikatan alumnus.
Sekilas Tentang Ide Seputar Rancang Reuni
Akbar FEB
Sebagai
bagian dari keinginan kuat mensukseskan pegelaran reuni akbar, beberapa ide dan
pemikiran yang berkembang, antara lain :
1.
Meyakinkan kepada setiap alumnus bahwa reuni
bukanlah momen “pengumpulan sumbangan”, tetapi momentum romantisme masa lalu,
me-refresh spirit dan sekaligus momentum strategis membangun “nilai-nilai baru”
yang membuat hidup lebih hidup.
2. Dalam merancang rangkaian agenda reuni akbar, pastikan terhindar dari keterjebakan pada ceremony tapi miskin substansi.
3. Sebagai bagian dari upaya mensukseskan reuni, perlu pelibatan mahasiswa dan ukm di lingkungan FEB Unsoed serta para dosen dan juga pejabat. Reuni ini harus dikemas menjadi kerja semua pihak. Pada semua pihak perlu difahamkan tentang urgensi keterlibatan bagi perluasan jaringan, perluasan akses, perluasan potensi kemitraan dan lain sebagainya. Untuk itu, dalam pengayaan dan sekaligus mem-finalisasi item program perlu pengintegrasian ; (i) ide dan gagasan mahasiswa; (ii) ide dan gagasan para dosen dan pejabat dan; (iii) ide dan gagasan para alumnus. Hal ini dilakukan agar semua pihak merasa ada dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
4. Beberapa ide teknis yang mengedepan :
2. Dalam merancang rangkaian agenda reuni akbar, pastikan terhindar dari keterjebakan pada ceremony tapi miskin substansi.
3. Sebagai bagian dari upaya mensukseskan reuni, perlu pelibatan mahasiswa dan ukm di lingkungan FEB Unsoed serta para dosen dan juga pejabat. Reuni ini harus dikemas menjadi kerja semua pihak. Pada semua pihak perlu difahamkan tentang urgensi keterlibatan bagi perluasan jaringan, perluasan akses, perluasan potensi kemitraan dan lain sebagainya. Untuk itu, dalam pengayaan dan sekaligus mem-finalisasi item program perlu pengintegrasian ; (i) ide dan gagasan mahasiswa; (ii) ide dan gagasan para dosen dan pejabat dan; (iii) ide dan gagasan para alumnus. Hal ini dilakukan agar semua pihak merasa ada dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
4. Beberapa ide teknis yang mengedepan :
- Pelibatan mahasiswa dalam kepanitiaan. Hal ini menjadi bagian dari proses mahasiswa belajar berorganisasi, berkomunikasi dan me-manage event.
- Satu alumnus di kawal oleh satu mahasiswa/i sejak konfirmasi kehadiran, kehadiran, saat pelaksanaa sampai dengan kepulangan.
- Perlu diberi ruang untuk melaksanakan reuni per angkatan untuk masing-masing jurusan.
- Perlu di gagas untuk menggelar agenda “alumnus masuk kelas”.

Posting Komentar
.