MENG-AKSELERASI KOPERASI & UKM MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING | ARSAD CORNER

MENG-AKSELERASI KOPERASI & UKM MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING

Selasa, 19 Maret 20190 komentar


MENG-AKSELERASI KOPERASI & UKM 
MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING

Koperasi di lingkungan Jawa Tengah terus berbenah agar menjadi organisasi yang kuat dan mampu meberdayakan ekonomi masyarakat sebagaimana konsepsinya. Demikian juga dengan UKM yang memerlukan sentuhan cerdas sehingga terbangun peningkatan kapasitas dan lebih smart dalam mengelola usaha dan berdaya saing  dan eksis ditengah persaingan yang begitu ketat. Sebagai bagian dari upaya  itu,  Dinkop & UKM Prov Jateng pun memperkuat kapasitas para pendamping yang di kesehariannya berposisi sebagai partner UKM dan koperasi dalam peningkatan motivasi, kapasitas, organisasi serta dalam menumbuhkembangkan usaha.  

“Mulai hari ini, selasa 19 Maret 2019, Balai Latihan Perkoperasian (Balatkop) Dinas Koperasi & UKM Prov Jawa Tengah menggelar pelatihan bagi para pendamping koperasi & UKM dengan tajuk “ Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Petugas Pemberdayaan KUMKM Tahun 2019”. “Pelatihan ini direncanakan selama 3 (tiga) hari dan segenap pendamping akan diberikan berbagai bekal ilmu pengetahuan sebelum diterjunkan ke lingkungan UMKM dan Koperasi”, Ungkap Bapak Hatta Hatnansya Yunus, S.STP, M.Si selaku Kepala Balatkop Dinkop & UKM Prov.Jawa Tengah. 


Dalam sambutan dan pengarahannya, Kadinkop & UKM Prov Jawa Tengah, Ibu Ema, menyampaikan bahwa hakekat pendamping adalah teman koperasi dan pelau UMKM dalam belajar bersama sehingga tumbuh bersama. Untuk itu, seorang pendamping idealnya memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga memiliki fungsi penerimaan di lingkungan koperasi dan UMKM. Untuk itu, pendamping harus memiliki pribadi yang terbuka dan memiliki kemauan keras belajar dari siapapun. Sejalan dengan itu, seorang pendamping perlu melakukan auto koreksi tentang kelebihan dan kekurangan sehingga lebih mengenal diri dan memiliki bekal yang cukup berinteaksi dengan yang lain.  Dalam menjalankan tugasnya, pendamping disarankan menggunakan metode andarogi yang antara lain; (i) Belajar dari pengalaman; (ii) diperintah diri sendiri; (iii) memperhatikan perkembangan diri; (iv)  terarah pada masalah dan; (v) ingin penerapan langsung.

Sebagai bekal para pendamping, Ibu Ema Rachmawati memaparkan beberapa persoalan yang tengah melingkupi gerakan koperasi dan UKM  di lingkungan Prov Jawa Tengah, antara lain :
KOPERASI
1.   Banyak koperasi yang belum taat nilai dan prinsip2 koperasi
2.   fokus pada pertumbuhan ekonomi sehingga lupa pemberdayaan
3.   tekanan pasar dan investasi
4.   Regulasi yang masih tumpang tindih
5.   Lemahnya regenerasi
6.   Integritas pengurus, pengelola dan pengawas
7.   Rendahnya kreativitas dan inovasi
8.   Penguasaan teknologi

UMKM
1.     Proses Bisnis
·           bahan baku 
·           produksi
·           pasar (segment,  online,  off line) 
·           konsumen
2.     Brand:
·         apa yang ada difikiran setiap orang tentang produk dan pelaku ukm
·         citra diri pelaku ukm (ramah,  
·         citra diri produk


Disamping narasumber internal Balatkop, agenda ini juga menghadirkan narasumber eksternal antara lain : ibu Anita dari Kementrian Koperasi & UKM RI, Mark Plus dan Bung Arsad yang juga Ketua Dekopinda Kab Banyumas.

 Pendataan merupakan langkah awal sebagai bahan mendampingi. Data ini menjadi sumber inspirasi dalam merumuskan pendekatan sehingga ditemukan efektivitas”, ungkap Bu Anita, Kabid Perencanaan Deputi SDM Kemenkop dan UKM RI saat memberikan materi pembekalan. Selanjutnya beliau menjelaskan tugas pendamping, yaitu : (1) meng-identifikasi potensi dan persoalan yang dihadapai UKM dan Koperasi sebelum diberikan pelatihan; (ii) menyusun rencana kerja pelaksanaan pendamping pasca pelatihan, Bu Anita juga memaparkan berbagai program kementrian yang berorientasi pada upaya akselerasi tumbuhkembang koperasi dan UKM.

Sementara itu, Bung Arsad memulai presentasinya tentang perlunya pendamping memiliki kemampuan adaptasi sehingga familiar dengan suasana kebathinan dari Koperasi dan UKM. Untuk itu, setiap pendamping harus memiliki sikap yang diterima banyak orang sehingga lebih mudah dalam memberikan pengaruh positif yang diharapkan mengakselerasi tumbuh kembang obyek yang didampingi. Bung Arsad juga memaparkan tentang realitas koperasi dan UKM pada umumnya sehingga menjadi inspirasi awal bagi pendamping dalam merumuskan pendekatan. Selanjutnya, peserta diberi penjelasan tentang hal-hal yang perlu dilakukan koperasi dan UKM di era revolusi industri 4.0. Detail materi Bung Arsad ....... klik disini

Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved