“STATEMEN OUTSIDER” YANG MEN-SOAL
“ RENDAHNYA SPIRIT JUANG AKTIVIS
KOPMA TANAH AIR”
Perbincangan sore ini tidak
dirancang khusus untuk men-tema kan tentang kopma (koperasi mahasiswa), tetapi
bermula dari penjajagan potensi kerjasama pengembangan educafe yang tengah dirancang salah satu fakultas ekonomi kampus terkenal di Purwokerto.
Kampus ini sedang membangun pusat
laboratorium yang berisi ragam aktivitas
produktif dimana pola pengelolaan kesehariannya melibatkan para mahasiswa/i dalam tajuk “magang”.
Sehubungan dengan Bung Andin dan Bung Julius adalah praktisi sukses di bidang
kuliner, penulis coba menjembatani kemungkinan perkenan mereka melibat aktif mensukseskan program visoner ini. Apalagi mereka juga merupakan alumnus
dari kampus ini.
Secara prinsip, mereka antusiasis dan siap untuk mendukung. Apalagi, mereka juga sudah menerapkan program
senada pada usaha-usaha yang tengah ditekuni saat ini. Dalam judul magang,
mereka membina para mahasiswa/i tentang bagaimana pengelolaan usaha yang baik.
Mereka memberi kesempatan kepada mahasiswa/i yang memiliki kesadaran untuk
meningkatkan kapasitas diri baik dalam hal pengembangan managerial skill, leadership dan
juga entrepreneurship.
Tengah asik mendiskusikan tentang
magang, seketika Bung Andin mengingat satu momen saat menjadi salah satu narasumber di event pendidikan & pelatihan koperasi mahasiswatingkat nasional yang dilaksanakan oleh salah
satu Kopma di kota Purwokerto beberapa bulan lalu. Beliau merasa ada tingkat animo dan spirit juang yang sangat berbeda
dibanding saat beliau masih menjadi aktivis kampus. “saya tak melihat lagi ke-kritisan berfikir
dari para aktivis dalam memandang atau merespon sesuatu. Saya tak mendapati lagi bara semangat untuk memperdebatkan satu wacana atau perspektif . Mungkin hidup nyaman dimana
semua serba ada telah meninabobokkan sehingga daya juang hidup
mereka menjadi rendah. Saya merasa lebih tepat dikatakan ber-khutbah ketimbang mendiskusikan wirausaha saat berada dihadapan para aktivis kopma peserta pelatihan itu”, ungkap beliau penuh keprihatinan.
Selaku insan yang sangat dekat dengan
gerakan kopma di tanah air, ada perasaan shock
seketika walau coba tak tutupin. Namun, kesimpulan kritis Bung Andin nancep begitu dalam.
“apa yang telah salah di lingkar gerakan kopma tanah air?”,
tanya besar ini memenuhi fikiranku disepanjang jalan menuju pulang ke rumah. “penilaian
beliau tentang kopma saat ini seperti ada benarnya”, simpulku sambil mem-parkir
kendaraan dan kemudian masuk rumah untuk menjalankan peran sebagai suami dan
ayah bagi ketiga lelakiku yang tengah siap-siap menunaikan ibadah maghrib.
Hingga usai menunaikan Isya berjama’ah
di mushola dekat rumah, kesimpulan Bung Andin masih terus mengiang di
fikiranku. Keresahan yang amat sangat memenuhi perasaanku, sebab hal ini tentang keberlanjutan perwajahan koperasi tanah air di mendatang. Ku coba mencoba
mengikisnya dengan membiarkan jemariku menari di papan keyboard laptop. “Sebagai senior dan juga jebolan Kopma, keresahan ini wajib disuarakan kepada para aktivis kopma di tanah air dan kemudian mendorongnya sebagai bahan kontemplasi dan diskusi sehingga terlahir spirit pembenahan secara revolusioner”, fikirku sambil menyelesaikan tulisan ini .
Akupun jadi teringat dengan perbincangan
santai beberapa hari lalu dengan beberapa
aktivis kopma yang tengah mengikuti agenda start
up coop camp yang di inisiasi oleh Om Firdaus Putra Sang Chairman of ICCI (International Consortium Cooperative
Innovation) dan InnoCircle dibawah pimpinan
Sang CEO Anis Sa’adah di kota kelahiran koperasi, Purwokerto. Dalam perbincangan itu tersepakati perlunya kopma melakukan reposisi mindset mengingat dinamika dan kemajuan teknologi yang sudah
memasuki era-Industri 4.0. Disamping itu, perlu re-orientasi agar kopma lebih relevan
dengan kekinian hidup angotanya yang notabene generasi milenial. Jika kopma-kopma tetap mempertahankan model pendekatannnya seperti saat ini, maka lambat laun
kopma akan ditinggalkan para anggotanya. Jika pembiaran terus dilakukan, maka kopma akan punah dan atau menjadi barang langka.
Semoga saja tulisan ringan ini
menjadi inspirasi lompatan gairah para aktivis kopma untuk segera melakukan reposisi
mindset para aktivisnya, re-orientasi model pengembangannya dan me-reformula pola pendekatannya.
Purwokerto, 11 Februari 2019
Terima Kasih Bung Andin dan
Bung Julius
yang telah meng-inspirasi....
Posting Komentar
.