MENINGKATKAN SINERGITAS ISEI, KAMPUS UNSOED & BI DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI

Minggu, 10
Februari 2019. Hari ini menjadi istimewa bagi ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia) dan juga FEB (Fakultas Ekonomi & Bisnis) Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto dengan kehadiran rombongan BI (Bank Indonesia).Pertemuan berlangsung di Gedung Rudhiro, ruang rapat Dekanat FEB Unsoed Purwokerto
Dari
barisan tuan ada Prof Dr. Suliyanto,MM, Dekan ekonomi FEB Unsoed dan juga Ketua
ISEI Purwokerto; Prof Dr. Ir. Akhmad Sodiq, MSc, , Agr selaku Pembantu Rektor I Unsoed, ; Prof. Dr. Agus Suroso, MS selaku pengurus ISEI dan juga Guru Besar FEB Unsoed; Drs. Rakhmat Priyono ,ME pengurus ISEI; Dr. Ratno Purnomo,SE,M.Si pengurus ISEI; Dr. Nur Coirul Afif,SE.M.Si pengurus ISEI dan juga Ketua Lab Ekonomi Syari'ah, Novita Puspasari,SE,MSc.Ak pengurus ISEI dan Kopkun Institute; Dian Punomo Jati,SE,MS.i pengurus ISEI; Heru Kurniawan,SPd.,MA pengurus ISEI dan M.Arsad Dalimunte,SE,Ak pengurus ISEI dan juga Kadin Banyumas.
Sedianya Rombongan BI ini akan dipimpin langsung oleh Deputi
Gubernur Bank Indonesia, Ibu Rosmaya. Namun, karena beliau mendadak sakit dan
harus dirawat, kehadiran beliau terpaksa ditundakan. Namun demikian, beliau berkomitmen akan me re-schedule untuk bisa hadir di Purwokerto berdiskusi langsung
dengan FEB Unsoed dan ISEI Purwokerto. Atas kondisi force majeure itu, rombongan
BI pun dipimpin oleh Bapak Dwi Pranoto, Kepala Departemen regional II Jawa kantor perwakilan Bi se-Jawa. Ikut serta bersama Bapak Dwi
antara lain Bapak Hamid Ponco Pimpinan BI Wilayah Jawa Tengah, Bapak Agus Chusieni
Pimpinan BI Kpw Purwokerto, Bapak Joni Marsius Pimpinan BI Kpw Tegal, Bapak Bandoe
Widiarto Pimpinan BI Kpw Solo raya, Staff SDM, Bu Ida
dari Bank Indonesia Instititute (BIN S)
dan lain sebagainya.
Kedatangan
rombongan BI bermaksud untuk silaturrahmi dan sekaligus diskusi seputar kondisi
perekonomian. Disamping itu, sehubungan dengan beberapa personil BI yang hadir juga adalah merupakan petinggi ISEI Pusat, strategi optimalisasi peran ISEI
pun masuk menjadi tema bahasan di pertemuan ini. Sementara itu, Ibu Ida dari BI
Institute juga memanfaatkan kunjungan ini memberi kuliah umum kepada mahasiswa/i dakultas ekonomi FEB
Unsoed. “Peran strategis BI dalam
perekenomian”, menjadi fokus perkuliahan kali ini.
“Hari ini
ekonomi indonesia masih sangat tergantung pada SDA (sumber daya alam).
Atas
hal itu, saat ini BI sangat concern mendorong
tumbuhkembang manufacture, pariwisata dan digital ekonomi. Mencari
sumber-sumber perkembangan pendapatan baru terus dilakukan sehingga mampu meningkatkan
capaian ekonomi”, ungkap Bapak Dwi Pranoto.
“Sejalan dengan itu, kontribusi strategis ISEI
dalam pembangunan ekonomi perlu ditingkatkan. Sinergitas harus dikembangkan
sehingga terbentuk akselerasi. Bagaimana
ISEI berkontribusi dalam policy making; bagaimana penguatan akademis, research
dan profesionalisme dan; .Bagaimana meningkatkan kerja sama ISEI pusat dan
daerah menjadi 3 (tiga) fokus ISEI saat ini. ISEI juga harus mampu memberikan solusi
komprehensif terhadap persoalan-persoalan ekonomi”,
Lanjut Bapak Dwi Pranoto
Berkaitan dengan ekonomi daerah Kab, Banyumas. Prof
suli, selaku Dekan FEB Unsoed dan juga Ketua ISEI Purwokerto, menyampaikan gula
kelapa sebagai komoditas unggulan. Pariwisata juga sedang mengalami
pertumbuhan pesat. Sejalan dengan itu, dinamika di bidang kulimer juga begitu
cepat. Satu hal yang menarik adalah banyak mahasiswa yang berasal dari luar
kota juga sukses melakoni bisnis kuliner. Hal senada juga disampaikan oleh Prod
DR. Agus Suroso. Beliau menandaskan bahwa Kabupaten Banyumas masih belum
familiar dengan manufacture
tetapi sangat potensial untuk usaha perdagangan dan jasa.
Pembantu Rektor I Unsoed, Prof Shodiq bertestimoni tentang beberapa kerjasama dengan
BI yang sudah berlangsung sejak lama. Beliau juga berharap silaturrahmi ini
akan semakin meng-intensifkan kerjasama antara BI dan Unsoed.
Pimpinan Bi Wilayah Jawa Tengah, Bapak Hamid Ponco menginformasikan
bahwa Jawa tengah Sedang concern
mengembangkan pariwisata. Disamping mempertahan kan sektor-sektor yang sudah
memberi kontribusi stabil, pengembangan
pariwisata ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah yamg
cenderung stagnan di kisaran angka 5,2% sd 5,4%.
Diskusi
yang berlangsung santai namun penuh substansi ini terpaksa dicukupkan karena
keterbatasan waktu. Dipenghujung pertemuan, tersepakati akan menggelar diskusi
lanjutan dengan fokus penyusunan formula sinergitas yang akan mengakselerasi
pertumbuhan kinerja ekonomi. Tukar
cendera mata dan pendokumentasi momen menjadi agenda penutup pertemuan ini.
NB : berita yang sama ,,klik disini
Posting Komentar
.