MENDORONG PELAKU USAHA MIKRO BERBENAH
“Saya mau minta pendapat njenengan
terkait kredit mikro dimana berdasarkan laporan kantor OJK, penyaluran kredit
untuk usaha mikro di Jawa Tengah masih relatif kecil atau baru memiliki share
14,61%. Padahal, jumlah usaha mikro mendominasi atau 90,48% dari seluruh usaha.
Pertanyaan menariknya adalah kenapa hal itu bisa terjadi dimana penyaluran
kredit mikro masih relatif kecil?. Bagaimana pula upaya yang perlu dilakukan
pemerintah daerah atau industri jasa keuangan dalam meningkatkan penyaluran
kredit bagi usaha mikro. Kemudahan apa yang bisa ditawarkan untuk usaha mikro
agar dapat mengakses modal usaha?”, demikian pertanyaan Mas Puji wartawan
Harian Suara Merdeka kepada Bung Arsad pada sore kemarin menjelang maghrib.
“Ada beberapa hal yang mempengaruhi
hal itu terjadi, antara lain : (i) Ketidaktahuan
atas informasi peluang pinjaman murah; (ii) Percaya diri sebagian pelaku UMKM
bersentuhan dengan perbankan tergolong rendah; (iii) Visi para pelaku UKM yang
masih belum terkonsep dengan baik dan berjalan secara alamiah; (iv) Kapasitas
UKM yang tidak berkeberanian untuk mengambil resiko atas pinjaman. untuk itu,
perlu literasi keuangan yang lebih massif sehingga terbangun "reposisi mindset" yang akan
mendorong pelaku usaha mikro lebih bersemangat dan optimis dalam menjalani
maupun mengembangkan usaha yang ditekuni hari ini”, ungkap Bung Arsad yang juga
Sekjen Kadin Kab. Banyumas
“Disamping itu, perlu juga membantu
pelaku usaha mikro dengan memberikan akses terhadap peluang yang potensial
untuk mereka tekuni. sebab, banyak pelaku usaha mikro masih memiliki persoalan
dalam hal insting berwirausaha yang
mash rendah dan memerlukan up-grade. Dalam
rangka peningkatan kapasitas, para pelaku usaha mikro juga perlu diberi
pelatihan "me-manage bisnis" agar tata kelola nya lebih baik dan
lebih berpeluang untuk berkembang”, tambah Bung Arsad yang juga pengurus ISEI
(Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Cabang Purwokerto itu.
Berita terkait : Klik Disini
Posting Komentar
.