KAB. TEGAL MEMBINCANG KOPERASI
Hari
ini sampai besok, 25-26 Februari 2019,Dinas
Koperasi Kab Tegal menyelenggarakan satu kegiatan sosialisasi dan penyuluhan
bertajuk “Sosialisasi pembentukan dan pembubaran koperasi”. Kegiatan ini
terselenggara di Gedung Pertemuan Bhakti Husada, Slawi. Kegiatan ini diikuti
oleh koperasi-koperasi baru dan Kelompok usaha Bersama (KUB) yang ada di
lingkungan Kab. Tegal.
Ibu Sagitarina Kabid Koperasi, dalam sambutannya selaku penggungjawab kegiatan
menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk ; (i) Memberi penyuluhan
pemahaman
kepada KUB dan pengurus koperasi; (ii) Kepatuhan koperasi terhadap peraturan
yang berlaku; (iii) Mampu meningkatkan kualitas pengelolaan kop dan; (iv) mendorong
KUB menjadi Koperasi.
Ibu
Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Kab. Tegal, dra Suspriyanti,MM, dalam sambutannya menyampaikan
bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah Kab. Tegal dan sekaligus
upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera,mandiri, unggul, berbudaya dan
berakhlak mulia. Sejala dengan hal itu, koperasi
merupakan salah satu wadah strategis yang concen
perjuangan kesejahteraan masyarakat, khususnya anggota. Melalui kegiatan ini,
beliau berharap jangan hanya sampai membentuk koperasi saja tetapi juga
mempertahankan keberadaannya melalui kegiatan-kegiatan produktif yang
mensejahteraan anggotanya.
Bung
Arsad yang kebetulan menjadi narasumber pada pertemuan ini mengangkat 3 (tiga) sub
thema, yaitu ; (i) mengenal jati diri dan kerangka prototype koperasi; (ii) pendidikan
anggota dan; (iii) merumuskan dan mengelola perusahaan koperasi berbasis jati diri.
Melalui 3 (tiga) sub tema ini diharapkan peserta minimal memahami apa, mengapa
dan bagaimana seharusnya berkoperasi. Bung Arsad yang juga ketua Dekopinda Kab.Banyumas
menekankan perlunya membangun koperasi yang benar sehingga mewujud menjadi
sebuah wadah ekonomi yang kuat dan memberdayakan ekonomi anggotanya. Dalam
penjelasannya, Bung Arsad memberi nalar logika bagaimana koperasi berjuang
dimana kegiatan kolektif memiliki relevansi kuat dengan kebutuhan dan aktivitas
keseharian anggotanya. Dengan demikian,
akan terbangun hubungan yang intensif antara apa yang dikerjakan koperasi dan
apa yang dibutuhkan dan dikerjakan oleh anggota. Untuk itu, kehadiran “nilai
tambah” menjadi faktor penting yang akan menjaga kelanggengan sebuah koperasi.
“Nilai
tambah” yang dimaksud adalah terbangunnya kemanfaatan-kemanfaatan baru yang tidak
diperoleh saat melakukan segala sesuatunya sendirian. Untuk itu, perlu dikembangkan ragam kreativitas
berbasis kolektivitas dimana semua unsur organisasi terlibat secara aktif
secara terus menerus. Dengan demikian, nilai tambah baru yang dihasilkan
sesungguhnya imbas dari kemauan dan
kesadaran setiap anggota mengambul bagian dan tanggungjawab dari cita-cita
bersama yang sudah disepakati.
Pada
anggota harus terbangun kesadaran bahwa setiap partisipasinya dalam koperasi
identik dengan aksi menolong dirinya sendiri (baca: self help). Dengan demikian, anggota akan merasakan perbedaan nyata
sebelum dan sesudah menjadi anggota koperasi.
Jika tidak, maka semangat tersebut akan luntur dan perlahan membuat koperasinya
semakin terpingggirkan. Untuk itu, koperasi harus mendidik anggotanya secara
terus menerus sehingga terbangun peningkatan kapasitas diri. Pada saat kapasitas
mewujud, maka anggota menjadi mudah diajak untuk membangun karya-karya
produktif, baik berbasis kolektivitas maupun mendorong pengembangan aktivitas
individu anggota menemukan titik optimalnya.
Berita terkait ... klik disini
Berita terkait ... klik disini
Posting Komentar
.