Sabtu sore itu, kader-kader Kopma STAIN Purwokerto, Jawa Tengah, mengikuti satu sesi pelatihan tentang "Manata Ulang Manajemen Perusahaan Koperasi" (http://www.arsadcorner.com/2014/06/kopma-stain-menata-ulang-aktivitas-dan.html).
B. Apa Kata Mereka?.
REKAPITULASI RESPON
NO
|
PESERTA PELATIHAN MANAJEMEN KOPERASI
|
01
|
Didik
bang Arsad, saya sudah berproses
kurang lebih 3,5 thn dikopma, berbagai proses sudah saya rasakan dikopma
hingga di tahun ini saya dipercaya untuk menjadi ketua namun saya
merasa masih sangat kurang keilmuan tentang perkoperasian baik wacana dan
managemen didalamnya. hingga saat ini saya belum menemukan jawaban
atas pertanyaan bagaimana menjalankan koperasi yang sebenarnya dari
mulai administrasi, keuangan, organisasi dan usaha. mungkin serakah jika
ingin mengetahui semuanya tapi bagiku totalitas diperlukan dalam mencapai
tujuan. karena tujuanku adalah bagaimana mengetahui tentang koperasi dan
dapat mengamalkannya serta menularkan kepada orang lain.
saya masih ingat kedatangan kami malam2 mengganggu
waktu abang saat ingin belajar koperasi kepada abang dan kemduian ditawari surat pernyataan dgn
nominal 10 jt jika mundur sebelum selesai. tawaran itu selalu aku ingat
bang. Sampai saat ini keinginan
kuat ingin benar2 belajar tentang koperasi itu masih ada hanya terkendala tak ada teman. kami berdiskusi
setelah selesai acara diklat hari ini terdapat beberapa anak yang ingin
dengan tawaran kontrak belajar itu namun dari beberapa mereka masih ragu2 mengenai
totalitas belajar. Ada
yang beralasan mondok, banyak tugas, banyak ikut organisasi dan lain
sebagainya. mereka menanyakan bagaimana konsep pembelajarannya terutama waktu
pelaksanaannya dan sampai kapan. dengan berbagai alasan itu memudarkan
kembali keinginan belajar saya dengan abang karena tak ada teman. mungkinkah
jika saya belajar koperasi dengan abang jika sendirian ?.
saya membaca tulisan abang tentang
menata ulang aktivitas dan pola pengelolaan perusahaan koperasi, materi itu
merupakan pola fikir yang nantinya dilanjutkan dengan tindakan. namun sebelum
pola pikir adalah keyakinan dan hal itu
yang abang ajarkan. selama ini keyakinan menjadi hal yang terberat karena
sudah lama berproses akan tetapi mereka belum tergugah untuk
menjalankan keyakinan itu. bagaimana
menumbuhkan keyakinan kolektifitas itu sehingga benar2 mewujud dalam tindakan
?
@ didik pemimpin revolusi
kopma...
Dalam kesejarahan islam..rosul memulainya sendirian dan Beliau menyampaikan islam sebagai agama baru ditengah2 kafir quroisy yang akud. Tetapi, faktanya ajaran beliau masih dipegang teguh jutaan manusia di muka bumi ini. Kita memang bukan rosul, tetapi ketauladanan dan capaian beliau sebagai pejuang layak menjadi sumber inspirasi.
Koperasi bukanlah milik agama tertentu,
tetapi pengungkapan kisah itu bisa menjadi inspirasi bagaimana sebuah
perjuangan itu harus totalitas dan tak boleh menyerah dengan segala kendala
yang ada. Sekali melangkah jangan pernah terfikir untuk berbelok apalagi
berbalik arah, sebab di ragam kesulitan sesungguhnya letak nilai baik sebuah
perjuangan. Namun, memilih untuk berhenti sebelum perjuangan usai adalah
tindakan seorang pecundang...
Oleh karena itu, lakukan, evaluasi dan kemudian susun langkah berikutnya..begitu seterusnya. Konsistensi akan membawa pada capaian luar biasa. teruslah berfikir mencari cara terbaik dan libatkan Tuhan dalam setiap gerakannya..insya Allah akan membentuk capaian2 yang layak untuk dikenang dan di ceritakan..amin... |
02
|
From: Uqi Wilda
<uqi_wilda@yahoo.co.id>
Date: Sun, 8 Jun 2014 18:58:49 +0800
(SGT)
Assalamualaikum,, maaf baru mbales, hehe
ada beberapa hal yang saya tanyakan
berkaitan dengan draft kemarin
1.
yang
C. Azas Subsidary sebagai kode etik perumusan aktivitas perusahaan koperasi,
yang paragraf 1 terakhir, tentang memenangkan persaingan. saya pernah dengar
dan mungkin agak lupa, ada koperasi yang pernah memenangkan/ diberi
penghargaan tentang banyaknya anggota/usaha (KSP). dalam hal ini apakah KSP
tersebut bisa disebut persaingan?
2.
bunyi
Azas Subsidary, letak perbedaan/ job des antara anggota dan koperasi?
3.
saya
belum paham poin D no 2 yang roh pengelolaan sebagai media pembentukan
efisiensi kolektif
4.
mengenai
pasang surut masalah di kopma dari pengurus, tentang semangat pengurus
dan kerelaan hati pengurus. setiap tahun pasti ada penggantian pengurus dan
otomatis semangat dan kerelaan hati tentunya berubah, apakah kita harus
merubah AD/ART mengenai masa kepengurusan?
dan kami Anggota Kopma Stain pwt ingin
belajar banyak hal tentang koperasi, ada 8 anak yang ingin belajar. Terimakasih.
Wassalamualaikum
@ uqi wilda
pertanyaan2 njenengan tidak akan saya
jawab disini..tetapi terbentuknya 8 orang yang siap berjibaku merupakan modal
awal yang lebih dari cukup untuk mulai me-reformula pembangunan kopma STAIN..
Semua bermula dari kecil . Konsitensi dan kesabaran berproses akan membawa pada progress menggembirakan. Semua membutuhkan proses, sebagaimana pohon yang tidak langsung berbuah, tetapi melalui tahapan2 berkelanjutan.. Semangat..dan kalau benar2 sudah siap..maka langkah pertama adalah kita buat "grup email'..dari grup email kita mulai menata keyakinan...Oke..uqi mulai buat grup email yang melibatkan 8 orang + saya..materinya ngalir aja... |
03
|
MISTO ABDILAH <mistoabdilah@gmail.com>
Date: Sun, 8 Jun 2014 17:42:41 +0700
Saya sangat setuju terhadap tulisan yang
bapak tulis, terutama pada bagian pendahuluan yang merupakan awal dari
tulisan ini, bahwa Kopma merupakan sebuah Organisasi koperasi yang di huni
oleh insan-insan intelektual muda, tapi pada pada realita yang ada kadang di
Organisasi Kopma kurangnya sebuah komitmen masing-masing pengurus maupun
anggota, hanya beberapa yang memang mempunyai komitmen untuk memajukan Kopma,
hal ini sangat berbalik dengan arti kopma itu sendiri yang bekerjasama
dalam segala hal. Asal muasal peusahaan Koperasi juga sangat bagus dalam
materi namun hal ini juga sangat berabalik dengan realita yang terjadi dalam
anggota kopma, kurangnya rasa kebersamaan dan mau untuk bersama.
sebenarnya jika semua bersama maka roh perkoperasian yang
yang bisa menjadi alat untuk ke'adilan dan kemartabatan akan berjalan
sesuai dengan mestinya.
terkait penggasan kopma yang sangat
penting guna membentuk kader koperasi yang berintelektual tinggi, namun
pada kenyataannya kurangnya standarisasi kopma kader Kopma dan hanya mulai
dari bakat ilmiah dari masing masing individu dan hanya ikut-ikutan Dan
banyak seakali kopma yang mengalami pasang surut malah justru
kadang-kadang ada peningkatan kemunduran hal ini di karenakan pada
pengurus/anggota yang sibuk dengan tugas-tugas kuliah yang menyibukan. Kadang
Kopma hanya sebagai pelarian untuk mendapatkan poin bukan untuk bekal di
masa yang akan datang ketika terjun di masyarakat. itulah pentingnya
keyakinan dalam sebuah organisasi dan Komitmen untuk memajukan
Koperasi,sebab keyakinan akan merubah pola pikir dan pola pikir akan
menghasilkan tindakan dan hasil ahir.
@ Misto Abdullah
thanks atas emailnya. Semoga kesadaran
akan "persoalan utama" yang menahun di lingkungan kopma efektif
menjadi sumber inspirasi dan energi dalam menata ulang. Tak ada kata
terlambat, sebab kebaikan selalu terbuka untuk dilakukan sepanjang hak
bernafas masih dititipkan Tuhan.
Kendala2 di tingkat teknis adalah bagian dari materi perjuangan. Dalam bahasa bijak juang, bersyukurlah lahir dikeadaan yang belum menggembirakan, karena itu berarti peluang "melakukan kebaikan" terbuka lebar... So..ambil inisiatif dan buktikan pada Tuhan bahwa kita sangat cerdas dalam memaknai segala akal, bakat, waktu dan energi yang dititipkan-Nya.. |
04
|
Rifki Try Fuadi
Hari Ini pada 5:10 PM
tentang materi yang di tuliskan, saya
berpendapat sebagai berikut :
dari poin "A.Pengantar" dijelaskan
bahwasanya persoalan utama yang mendasar bagi koperasi mahasiswa adalah bukan
semata-mata masalah SDM, hanya saja belum
tertemukanya cara terbaik untuk menumbuhkan perasaan ke-kitaan-an sehingga
melahirkan sinergitas yang produktif dari kopma. koperasi adalah
kumpulan orang2 yang punya komitmen untuk membangun dan memaknai sebuah
kebersamaan.. dari situ lahir akumulasi aspirasi dan dinamika kebutuhan yang
menjadi cikal bakal modal penting, dengan roh kolektif didalamya, sebagai
agenda awal yang harus disukseskan. maka secara linier akan terbangun ragam
aktivitas bebas yang memberi kebermanfaatan bagi segenap hidup anggota dari
aktivitas kebersamaan yang berhasil dibangun. dalam nalar ICA (International Co-operative Alliance),
"Perusahaan Koperasi" adalah media untuk memenuhi aspirasi dan
dinamika kebutuhan anggotanya. asprasi dan dinamika kebutuhan anggota
tersebut nantinya yang akan mempengaruhi aktivitas apa saja yang akan
dijalankan oleh perusahaan koperasi tersebut. maka bukan tidak mungkin peran
koperasi sebagai mesin penjawab kebutuhan anggota akan bisa terwujud. materi
ini juga menjelaskan Azas Subsidiary sebagi kode etik perumusan aktivitas
perusahaan koperasi yang benar. dalam tinjauan azas subsidary dijelaskan
bahwa apa-apa yang bisa dikerjakan oleh anggota sebaiknya tidak dikerjakan
oleh koperasi dan sebaliknya apa-apa yang tidak dikerjakan anggota maka
itulah yang harus dikerjakan koperasi. azas subsidiary semakin mempertegas
jawaban dari aktivitas apa yang harus dilakukan oleh koperasi, yang tidak
mungkin dilakukan oleh keterbatasan anggota dalam memenuhi asprasi/kebutuhan
secara kolekif. berikutnya beliau menuliskan "Roh"
pengelolaan perusahaan koperasi harus bernafaskan semangat kekeluargaan,
sebagai implementasi dari ragam strategi untuk menjaga dan menumbuhkembangkan
aktivitas koperasi. selain itu ada pula Profesionalisme berbasis kemanusiaan
(humanistic) yang harus dimiliki perusahaan koperasi, bukan profesionalisme
yang hanya menekankan pada pertimbangan-pertimbangan ekonomi saja kemudian
abai dengan persoalan kemanusiaan, sebab muasal kelahiran koperasi adalah
untuk mewujudkan keadilan dan kemartabatan. "roh" merupakan
aktivitas koperasi yang harus terumuskan pertama kali sebelum menentukan
jenis aktivitas perusahaan koperasi pada tahap selanjutnya. kemudian roh yang
telah terdefinisi tadi, menjari refresentasi aspirasi dan kebutuhan mayoritas
anggota dan menjadi landasan untuk menjalankan kreativitas ditingkat
operasional.
Rasionalitas ber-asa pada koperasi,
disini dijelaskan setiap orang yang bergabung dikoperasi pastilah membawa
agenda kepentingan, untuk hal itu pendidikan digunakan dalam mencari jalan
tengah kaitannya menyamakan pemahaman terhadap koperasi ataupun harapan
menyelasraskan harapan (asa) yang sama dari tiap-tiap anggota. jika hal
tersebut tidak dilakukan maka ragam persepsi, kepentingan, dan ekspektasi
akan meliar sehingga akan sulit membangun kultur organisasi didalam koperasi.
bukan memposisikan diri sebagai penonton
dan hanya menikmati capaian yang sudah ada, tapi kesadaran setiap oranguntuk
ikut mengambil tanggung jawab demi memajukan organisasi. menganggap dirinya
penting tanpa merasa lebih penting dari orang lain.. karena makin
banyak inisiatif semakin luas pula kebermanfaatan yang bisa dirasakan.
skala ekonomis dan rasionalitas pola
pengeolaan perusahaan pada intinya setiap perusahaan koperasi harus memiliki
visi jauh dimana tahapan-tahapan pengelolaan yang dilakukan akan membentuk
budaya profesional dalam keseharian perusahaan koperasi. dengan
mengoptimalkan kolektivitas yang dipupuk secara terus menerus dengan tetap
mendasarkan pada kadar kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya. untuk itu
setiap tahapan yang dilakukan lewat perencanaan yang komprehensif nantinya
akan bisa diukur capaian-capaian yang harus diwujudkan oleh setiap undur
organisasi, dari pengabdian pengurus secara langsung (pengabdian murni)
sampai terbentuk skala ekonomi / break event point. setelah skala ekonomi
dari operasiaonal terbentuk , maka kompensasipun diberlakukan, atau mulai
memasukan para profesional guna mengakselarasi ragam unit layanan yang
diselenggarakan oleh koperasi. dan poin selanjutnya menjelaskan tentang
bagaimana menggagas aktivitas dan pengelolaan perusahaan kopma, dijabarkan
permasalahan koperasi mahasiswa yang pasang surut (core problem) dengan
sekelumit PR-PR yang mungkin kawan kwan kopma rasakan, karena belum
berjalannya sistem kaderisasi yang standar, dan pembinaan kader masih
bersifat temporal sehingga perlu diadakannya standarisasi secara nasional.
yang perlu di ingat :
perusahaan=media
komitmen anggota adalah transaksi
subyektif=transaksi yang didasarkan pada semangat kepemilikan
aktivitas perusahaan= langkah
pembentukan kedekatan emosional anggota
segitu dulu Mr. Arsad..
terimakasih ilmunya, jadi pengin belajar
koperasi lebih jauh biar bisa sekeren Mr. :P
Untuk kawan-kawan kopma... Bravoooo !!!
@ Rifki
thanks atas apresiasinya..semoga
pertemuan kemarin menjadi sumber energi tambahan untuk lebih giat melakukan
hal2 luar biasa demi kemajuan kopma STAIN Purwokerto.
Saya yakin apappun bisa dilakukan dengan "kebersamaan", sehingga tantangannya adalah seberapa jauh kita mampu menemukan cara yang tepat dalam membangun kemauan banyak orang untuk hidup bersama di lingkar produktif dalam arti seluas2nya,,,Okay Mr....the game is begin..do the best for Kopma STAIN Purwokerto... |
05
|
From: Dessy Dandelion
<dandelionzee@gmail.com>
Date: Sun, 8 Jun 2014 17:24:33 +0700
Definisi dari kopma yang dapat saya
simpulkan adalah organisasi atau tempat dimana anggotanya adalah mahasiswa,
memiliki tujuan yang sama, kemudian tujuan tersebut ditempatkan dalam wadah
yang disebut visi dan misi. Akan tetapi pada kenyataannya tujuan tersebut
belum dapat terealisasikan dengan baik. Alasan utama yang menjadi penghambat
terwujudnya tujuan tersebut (yang lagi-lagi) adalah kolektifitas atau
kebersamaan. Hal yang menurut saya simpel. Tapi entah bagaimana justru
menjadi tembok terkokoh yang sulit dijebol. Intensnya rapat atau
"sekedar ngumpul" yang di gadang-gadang bisa menciptakan rasa
kebersamaan, nyatanya hanya bentuk formalitas agar kopma terlihat hidup dari
luar. Solusi yang terbaik menurut saya adalah pengkaderisasian anggota.
Proses kaderisasi adalah seleksi alam. Dimana yang menang adalah yang tinggal
dan yang bersungguh-sungguh adalah yang bertahan. Dari proses itulah akan muncul
rasa kebersamaan. Tentu saja karena merasa sama-sama berjuang. Dari situ akan
tumbuh juga rasa kecintaan terhadap kopma. Maka rasa ingin mengembangkan
kopma secara otomatis mengalir dalam jiwa.
@ desi
saya melihat ada semangat yang kuat
dalam dirimu untuk menjaga gawang kaderisasi. Itu memang kuncinya sehingga
stabilitas dan keberlanjutan tema pembangunan kopma akan terus melaju. Untuk
itu, kurikulum pendidikan layak dijadikan sarana untuk membentuk kader2
handal yang akan menjaga panji2 perjuangan kopma stain. Teruslah berjuang
sampai bertemu capaian yang layak disebut dan dikenang. Salam semangat
koperasi...
|
06
|
From: Apit Meisaroh
Sent: Jun 8, 2014 17:06 Koperasi merupakan sekumpulan orang yang bersama-sama untuk memenuhi tujuan yang ingin mereka capai yaitu untuk mengembangkan dan memajukan koperasi. Agar tercapainya tujuan di atas, kita haruslah memiliki komitmen yang kuat melalui sebuah kebersamaan. Dengan itu, nantinya kita akan menghasilkan suatu karya yang dapat bermanfaat oleh anggota selanjutnya. Karya tersebut merupakan hasil dari totalitas kita dalam memajukan dan mengembangkan koperasi. Dan totalitas itu haruslah didasari dengan keyakinan yang kuat dalam diri kita, sehingga kita akan memperoleh hasil akhir yang memuaskan bagi diri kita sendiri dan orang lain.
@ apit...:
hakekat tujuan pembangunan koperasi itu
sebenarnya adalah "membangun orang2 di dalamnya" dengan
menempatkan "organisasi dan perusahaan" koperasi sebagai
media pembentukannya. Oleh karena itu, aktivitas yang dijalankan koperasi
harus lah menunjukkan concern bagi terbangunnya kapasitas orang2 yang ada
didalamnya, khususunya anggota yang nota bene adalah populasi mayoritas dan
pemilik sah koperasi...Salam sukses dan semangat...
|
07
|
From: Nurul eka fitriyani <nurulekafitriyani@gmail.com>
Date: Sun, 8 Jun 2014 16:26:53 +0700
saya belumlah bisa memahami ataupun mengerti tujuan
saya ikut kopma ataupun kopma itu sendiri,mungkin saya belumlah punya
keyakinan tentang kopma itu sendiri, sehingga pola pikir saya masih sebatas
tusisan dibawah ini, dan belum melakukan tindakan yang berarti dan belum akan
mendapatkan hasil akhir. sedikit yang saya pahami, kopma itu merupakan
organisasi yang mempunyai tujuan yang sangat mulia. yang mewadahi para
mahsiswa/i ataupun mengaspirasi keinginan dan kebutuhan para anggota yang ada
di dalamnya. keunikan kopma juga terletak pada orientasi yang tidak hanya
menerapkan prinsip ekonomi saja (mengeluarkan biaya yang sedikit dan
menciptakan keuntungan keuntungan yang besar), tetapi juga berdasarkan
prinsip koperasi itu sendiri. Tetapi kendalanya anggotanya sendiri saja belum
memiliki keyakinan tentang kopma. Bagaimana bisa suatu tujuan dapat tercapai
jika anggotanya tidak mempunyai keyakinan?
Dari itu, saya akan menemukan keyakinan diri, barulah
kemudian akan memajukan kopma.
@ nurul eka ;
semoga menemukan keyakinan yg kemudian tercermin
dalam lisan dan tindakan yang berpihak pada hal2 yang diperjuangkan kopma.
Ketauladanan sangat efektif dalam menyampaikan kebaikan2 kopma pada mahasiswa
lain sehingga mereka tertarik dan kemudian bergabung dalam barisan pejuang
kopma. Setidaknya, kesadaran akan
luasnya potensi kemuliaan dalam nilai2 yang diperjuangkan koperasi, bisa
menjadi sumber spirit untuk tak berhenti berjuang...
|
08
|
From:
Helda Lindari <hellary.13qu@gmail.com>
Date: Sun, 8 Jun 2014 00:35:11 -0700
Assalamualaikum,.
Untuk sekedar share hasil penyampaian materi pak Arsyad dalam acara “Diklat Management Perkoperasian” yang dilaksanakan oleh Koperasi Mahasiswa STAIN Purwokerto, di Student Centre STAIN Purwokerto, 07 Juni 2014. Saya menemukan beberapa review materi dari acara tersebut sebagai berikut :
MENATA ULANG AKTIFITAS DAN POLA
PENGELOLAAN PERUSAHAAN KOPERASI
Kopma adalah
organisasi dengan beberapa anggota yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. Tujuan Kopma dapat tercapai jika SDM-SDM unggul yang berkemampuan
mendrive organisasi maupun perusahaan koperasi telah tersedia juga
tertemukannya cara terbaik menumbuhkembangkan perasaan ke-kita-an sehingga
melahirkan sinergis yang produkif. Prinsip dasar dalam berorganisasi
itu perlu , Tiga hal yang harus dilaksanakan:
· Kedisiplinan
: Dimana setiap anggota dapat melaksanakan kewajibannya dengan
tepat waktu. Mereka menghargai waktunya, karena dalam Islam “waktu adalah
pedang”
· Tauladan
: Setiap anggota adalah tauladan bagi anggota lainnya. Rusak dan
Berkembangnya suatu organisasi bergantung pada setiap anggota.
· Semua orang
menganggap dirinya penting. Tanpa memiliki rasa lebih penting dari yang penting,
itu sudah termasuk prilaku sombong.
Ketika sekumpulan orang ingin membentuk
kebersamaan dalam sebuah koperasi, maka pembentukan “Roh Kolektif”
menjadi agenda awal yang harus di sukseskan. Jika hal itu sudah terbangun,
akan terbentuk peluang pengembangan ragam aktifitas bebas. Dengan demikian,
keterlahiran dan keberkembangan aktifitas perusahaan koperasi sesungguhnya
terasa langsung dari kualitas yang di bangun. Organisasi ibaran puzzle bola
yang tersusun menjadi energiuntuk mencapai satu titik yang disebut
‘Perubahan’. Setiap anggota harus menjaga komitmen masing-masing. Kita harus
bekerja secara professional menata segala agenda menjadi sempurna. Sebuah
sebuah perusahaan berbasis aspirasi dan kebutuhan anggota, nafas pengelolaan
perusahaan koperasi harus mendasarkan diri pada semangat kekeluargaan. Koperasi
yang berhasil adalah koperasi yang mampu menciptakan satu nilai monumental :
yaitu sesuatu yang dapat di banggakan. Semuanya dapat diukur dari seberapa
banyak karya dan seberapa luas manfaat karya itu. Perubahan dalam organisasi,
di pengaruhi oleh :
Ø Keyakinan
: Membenarkan dalam hati, Mengucapkan dengan lisan,
Mengaplikasikannya dengan tindakan. “Belajar Berkopma sama dengan Beriman”
Ø Pola
Pikir : Keyakinan yang kuat akan
menciptakan pola piker yang positif.
Ø Tindakan
: Pola pikir yang positif akan menghasilkan tindakan yang benar.
Ø Hasil
Akhir : Tindakan yang benar akan mengahasilkan
hasil akhir yang ‘miracle’.
Seorang leader
harus dapat mendrive anggotanya. Pertama, buat kesepakatan dengan materai.
Kedua, buat laporan kegiatan rutin setiap anggota. Ketiga, lanjutkanmeteri
setelah terlaksana materi sebelumnya. Ujilah keyakinan dengan tindakan
bersama. Organisasi yang terprogres, terlatih dengan baik akan menjadikan kader
yang unggul. Dimulai dengan membuat karya sempurna dan bermanfaat. Suatu
organisasi membutuhkan solidaritas dan konsistensi partisipasi segenap unsur
organisasi yang menjadi penting dalam menentukan survive tidaknyaaktifitas
perusahaan koperasi. Seorang anggota
koperasi merupakan para aktifis yang berfikiran dan berperilaku aneh. Mereka
memikirkan sesuatu diluar dirinya, memikirkan orang lain dalam dirinya untuk
bermanfaat bagi orang lain. Maka dari itu,. Menjadi aktifis merupakan pilihan
yang aneh. Maka anehlah untuk selamanya !
@
Helda
;..dari review
yg disajikan, helda berbakat jadi sekjen, mengawal berbagai kebijakan dan
menata efektivitas setiap langkah yang dilakukan segenap unsur organisasi..
Well done..sepertinya Kopma Stain sudah punya kader potensial yang akan mengguncang perkoperasian indonesia bersama kader2 lainnya.. Semangat..jadilah unik selamanya sepanjang tak bertabrakan dengan kalam sang. |
09
|
bang arsyad
sejauh ini yang saya pahami, entah kenapa dalam setiap koperasi baik itu
sifatnya koperasi berbasis mahasiswa ataupun apakah itu, timbul sebuah
pertanyaan kenapa koperasi seakan-akan hanya terpaku pada kegiatan yang
sifatnya mengandung nilai-nilai ekonomi saja.? apa karena brand utama sebuah
koperasi adalah perusahaan yang dimiliki bersama.? ataukah karana koperasi
adalah sebuah cara bentuk perlawanan terhadap kapitalisme dari orang-orang
yang resah yang mempunyai jiwa sosial tinggi yang mana saat ini menganggap
kapilatalisme hanya
menguntungkan kepentingan pribadi tanpa melihat gejala sosial apa yang timbul di masyarakat, maka seharusnya jika kita melihat kopma saat ini ketika berbicara karya saya rasa tidak harus sebuah karya yang besar, tetapi dari segi kebermanfaatan itu continue, misalkan mebentuk kader kopma dengan pendidikan yang di luar ilmu perkoperasian. maka sebetulnya cita-cita besar saya setelah berproses di kopma dan belajar banyak tentang perkoperasian, yang saya inginkan memiliki sebuah koperasi yang fungsinya sebagai sarana/lembaga yang berperan diwilayah apapun baik agama, sosial, politik budaya dan lain-lain.
@Afif
zakaria ;
Koperasi itu sesungguhnya kesepekatan sosial,ekonomi dan budaya. Oleh karena itu, koperasi sebenarnya bukan hanya perjuangan ekonomi semata, tetapi menyangkut tentang pembangunan kualitas hidup dalam arti luas lewat mobilisasasi kebersamaan. So..kembangkanlah karya apapun sepanjang bermakna bagi peningkatan kemartabatan dan kemuliaan dalam pandangan Tuhan. Mulai dari hal sederhana, karena besar itu adalah hadiah bagi yang tekun berproses.. Selamat berjuang dan melahirkan karya berdimensi makna..semangat.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
.