KETIKA RAYUAN TAK BERMAKNA TIPUAN
"Rayuan itu bukan tipuan", begitu update status
bbm seorang wanita muda yang tinggal di salah satu kota besar di pulau Jawa. Sebut saja namanya Vicha (bukan nama
sebenarnya), seorang karyawati sebuah
bank swasta nasional ternama. Anton pernah bertemu Vicha dalam sebuah pekerjaan
singkat beberapa tahun lalu. Tetapi, mereka terhubung lagi saat Vicha nge-add
Anton di facebook. Komunikasi mereka pun terjalin kembali yang diawali dengan
sebuah massage dari Vicha di in box fb
milik Anton. Saat itu Vicha ingin
belajar sesuatu yang berkaitan dengan profesi yang dijalani oleh Anton dalam
waktu sudah cukup lama. Untuk mempermudah arus komunikasi, Vicha pun meminta no
kontak atau PIN BB Anton. Uniknya, setelah Vicha nge-add dan di confirm oleh Anton
di BB nya, mereka justru tidak pernah bersapa karena kesibukan
masing-masing.
Komunikasi kewat
BB di siang ini merupakan yang pertama kali. Inisiatif Anton menyapa Vicha
karena tergelitik dengan update status BB Vicha bertuliskan; "Rayuan itu bukan tipuan". Status itu
mengundang senyum Anton dan kemudian tergerak memberi comment " semoga
tak tergoda".
Hampir 30
menit tak mendapatkan reaksi Vicha. Namun, saat jemari Anton tengah asik dengan
papan keyboard labtopnya , tiba-tiba bunyi BB menandakan ada BBM masuk.
Hmmm..ternyata dari Vicha. Padahal tadinya Anton sempat terfikir tidak akan
mendapat respon Vicha. Dialog maya itu pun berlangsung hangat dalam durasi cukup
panjang. Anehnya, kedua insan ini tidak terbersit sedikitpun bertanya tentang
kabar atau sebentuk basa-basi karena mereka lama tak bersapa maupun bersua. Justru mereka larut
dalam pembahasan seputar rayuan yang terpampang distatus BB Vicha dan kemudian
meluas ke untaian-untaian kalimat lepas.
Entah hal apa yang sedang bergelayut di fikiran masing-masing, pembahasan seputar aksi rayu-merayu begitu menyemangati keduanya. Dalam gaya bahasanya, Anton sering menggunakan kalimat-kalimat multi tafsir atau bermakna ganda. Tak terlihat sebentuk penegas lugas dalam konteks apa sebenarnya kata "rayuan" terbahas mereka disepanjang chattingan.
Entah hal apa yang sedang bergelayut di fikiran masing-masing, pembahasan seputar aksi rayu-merayu begitu menyemangati keduanya. Dalam gaya bahasanya, Anton sering menggunakan kalimat-kalimat multi tafsir atau bermakna ganda. Tak terlihat sebentuk penegas lugas dalam konteks apa sebenarnya kata "rayuan" terbahas mereka disepanjang chattingan.
Mungkin,
kedua insan ini berangkat dari persepsi sama dan bisa juga
dari persepsi masing-masing tentang kata “rayuan” yang sedang ditemakan. Namun,
sepertinya ketidakjelasan konteks menjadi bumbu penyedap yang membuat mereka
kian larut meng-eksplore seputar rayuan. Adakah ini cara orang dewasa berbeda
kelamin berkomunikasi dimana kejelasan konteks tak layak untuk ditanyakan?.
Ataukah pembiaran pemaknaan menjadi daya tarik yang membawa suasana ke situasi lebih asik dan hangat?. Yang jelas, tidak ada
jawaban pasti untuk 2 (dua) pertanyaan terakhir ini. Mungkin saja, dua insan
ini dipertemukan dalam suasana kebathinan yang sama-sama memerlukan re-fresh,
sehingga komunikasi ngalir begitu saja dan menjadi penepis penat di keadaaan
masing-masing. Atau, bisa jadi Anton sedang bersedekah waktu sekaligus mencari
kedalaman makna dari update status itu. Bahkan, mungkin juga Vicha sedang
berada di kebahagiaan dan sedang menikmati kemenangannya lewat untaian rayuan
yang dia layangkan untuk maksud dan tujuan tertentu. Yang jelas, dua insan ini
tidak sedang saling merayu dan hanya dipertemukan oleh waktu secara maya.
Namun demikian, sangat menarik mencermati detail komunikasi yang berlangsung. Kalimat-kalimat multi tafsir yang mengalir tak membatasi ruang pemaknaan . Bisa saja rayuan sukses yang baru dialami Vicha adalah tentang keberhasilan sebuah pekerjaan, merayu nasabah untuk menabung misalnya. Atau mungkin saja ini tentang suasana kebathinan dari seorang Vicha yang tergoda menundukkan seorang lelaki yang mengundang kepenasaran pada awalnya.
Namun demikian, sangat menarik mencermati detail komunikasi yang berlangsung. Kalimat-kalimat multi tafsir yang mengalir tak membatasi ruang pemaknaan . Bisa saja rayuan sukses yang baru dialami Vicha adalah tentang keberhasilan sebuah pekerjaan, merayu nasabah untuk menabung misalnya. Atau mungkin saja ini tentang suasana kebathinan dari seorang Vicha yang tergoda menundukkan seorang lelaki yang mengundang kepenasaran pada awalnya.
Andai ini
tentang sebuah pekerjaan atau tanggungjawab, setidaknya memberi pesan tentang
perlunya kepiawaian lewat ragam strategi dalam mencapai apa yang selalu didefenisikan
sebagai sebuah keberhasilan. Andai ternyata hal ini tentang gejolak bathin
seorang Vicha yang sedang menggelayut, maka alur dialog antara anton dan vicha
di siang ini mengesankan satu penegasan tentang karakter seorang vicha yang
begitu mengagungkan variasi proses dan membenci apa yang disebut dengan
kematian antusiasme akibat dari suasana datar yang dia yakini menjadi sumber kejenuhan
akud. Kreativitas rayuan dari seorang Vicha menjadi wajib dan berfungsi sebagai
pil manjur pencegah kulminasi kenikmatan itu terjadi. Hal ini menjadi tantangan seorang Vicha untuk tetap menjadi
perayu ulung sehingga tetap berada di keadaan yang selalu membahagiakan.
Kalau benar
ini tentang romantisme kebathinan, mampukah seorang Vicha mengatur ritme dan
detak rayuan?. Apa kemudian yang terjadi bila Vicha kehabisan gagasan?. Adakah
Vicha dan obyek sama-sama menikmati rayuan dan terjebak pada candu perulangan?.
Yang jelas, agresivitas Vicha sedang menemukan kesuksesan di hari ini, tetapi
ntah esok hari….hanya waktu yang akan menjawabnya. Tetapi satu hal, Vicha
adalah seorang dara yang masih single. Semoga,
rayuan yang dimaksud disepanjang percakapan bukan berita buruk bagi pacar Vicha
seandainya memang sudah punya.
Hmmm…jangan-jangan
pemaknaan ini terlalu jauh dan bisa jadi ini hanyalah tentang pekerjaan
semata….
Anton
|
|
Semoga tak tergoda
|
Vicha
|
|
Tergoda juga akhirnya....
|
Vicha
|
|
=))
(tanda senyum)
|
Anton
|
|
He2..godaan memang menghanyutkan..semoga ndak kelelep
|
Vicha
|
|
Ha2......
|
Vicha
|
:
|
Bahasane
abot yo bang
|
Anton
|
:
|
He22..itu
bukan berat tapi filosofis..ha22
|
Vicha
|
:
|
=))
(tanda senyum)
|
Anton
|
:
|
Cara2 ne
bahase alumnus penggoda...wkwk..
|
Vicha
|
:
|
Jurusan
rayuan ...=))
|
Vicha
|
:
|
Krn
rayuan itu bukan tipuan
|
Anton
|
:
|
Yups..rayuan
adalah cara cerdas menggapai keinginan..
|
Vicha
|
:
|
Pembelaan
unt perayu ulung
|
Anton
|
:
|
Trgantung
|
Vicha
|
:
|
=))
(tanda senyum)
|
Anton
|
:
|
Tergantung
apakah rayuan itu berujung kebahagiaan atau kemurungan..dan juga tergantung sedang
berposisi sebagai perayu atau obyek yg dilanda rayuan..
|
Vicha
|
:
|
Posisinya
sbg perayu donk
|
Vicha
|
:
|
=))
(tanda senyum)
|
Anton
|
:
|
Waw..itu testimony
tentang sebuah agresifitas seorang wanita dan hal itu sangat mengesankan..
|
Vicha
|
:
|
Heemmmmm
|
Anton
|
:
|
Knp?
|
Vicha
|
:
|
Koq bs
mngesankan
|
Anton
|
:
|
Bukankah
itu sebuah capaian?..
|
Vicha
|
:
|
Ya bs jd
|
Anton
|
:
|
Sesuatu
yg layak diapresiasi karena hal itu tentang
sebuah capaian..iya kan?..
Dan keberhasilan pasti membawa kesan amazing..
|
Vicha
|
:
|
Hemm gt
y..
|
Vicha
|
:
|
Dn dr
sisi yg d landa rayuan apa yg mnjd kesan?
|
Anton
|
:
|
Hmm...bisa
jadi proses rayuannya atau akibat dari rayuan itu sendiri.. Sebagian orang memilih
untuk selalu mengenang proses..sementara itu, sebagian yg lain memilih menikmati
hasil akhir dari proses panjang...itu tergantung karakter...
|
Vicha
|
:
|
Betull
ituuuu
|
Vicha
|
:
|
Mngenang
proses atw memilih hasil
|
Anton
|
:
|
Ya..sebab
hasil sesungguhnya hanyalah satu titik dari ribuan titik proses..
|
Anton
|
:
|
So...pada
titik mana karakter seorang vicha?
|
Vicha
|
:
|
Menikmati
proses
|
Anton
|
:
|
Hmm...
Sebuah pilihan cerdas dan menginspirasi energi untuk memperkaya proses...:) |
Vicha
|
:
|
smg g
jenuh
|
Vicha
|
:
|
=))
(tanda senyum)
|
Anton
|
:
|
Hmm..variasi
akan menjauhkan dari kulminasi yg disebut dengan jenuh..=))
|
Vicha
|
:
|
Apa itu
kulminasi??
|
Anton
|
:
|
Kulminasi
adalah titik optimum dimana tahap selanjutnya akan memasuki fase penurunan
nilai kesan...he22
|
Vicha
|
:
|
Oww itu
namanya kulminasi
|
Vicha
|
:
|
Berarti
sdh tdk ad antusiasme lg y
|
Anton
|
:
|
Yups..karena
nilai kesan dari cara yg selalu sama akan memudar secara perlahan,,untuk
itulah variasi proses menjadi kunci penting menjarak dengan kejenuhan atau
kulminasi..:)
|
Vicha
|
:
|
Wwaahhh
bnr2 keren bhsanya
|
Anton
|
:
|
He2..bisa
aja..
|
Anton
|
:
|
Saya
hanya mengikuti tensi
|
Vicha
|
:
|
Tensinya
pas tinggi atw anemia?
|
Anton
|
:
|
Hm..justru
tensi vicha yg coba tak ikuti=D
|
Vicha
|
:
|
Hmmm
|
Menjelang sore, komunikasi mereka tersudahkan karena Anton
maupun Vicha disibukkan dengan agenda closing di pekerjaannya masing-masing.
Tampaknya, sampai di ujung pembicaraan tak memberi penjelasan pasti tentang apa
sebenarnya komunikasi ini. Kalimat-kalimat singkat dan bertenaga memberi kesan
kuat dan bahkan mengundang tanya yang tak berjawab. Tentu ada kepenasaran hal
apa lagi yang akan terbahas bila komunikasi antara Anton dan Vicha berlangsung
dikesempatan berikutnya. Tetapi, biarlah waktu yang menjawabnya....
Semoga penulis mendapatkan informasi lanjutan dari
dinamika komunikasi antara dua insan yang bersahabat ini, sehingga bisa di sajikan
dalam blog ini. Semoga cerita ini memiliki kelanjutan....
Posting Komentar
.