Selasa, 08 April 2014

PEMILU 09 APRIL 2014 : MENITIPKAN WARNA HARI ESOK YANG BELUM TERDEFENISI



09 April 2014, Indonesia menggelar Pemilihan Umum untuk menentukan legislatif DPRD Kab/Kota, DPRD Propinsi dan DPR RI. Agenda ini juga memilih Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Begitu banyak nama dan foto terpampang untuk di pilih.

Dipintu masuk TPS terlihat beberapa pemilih berhenti sejenak untuk melihat calon-calon wakil rakyat. Beberapa langsung mencari nama yang mungkin akan dipilihnya dan beberapa yang lain mengekspresikan ketidaktahuannya tentang nama-nama yang terpampang. Untungnya, tak ada suara bernada provokasi untuk calon tertentu, sehingga kebingungan itu terbiarkan menemukan jalannya sendiri.

Satu persatu dipersilahkan masuk kotak pencoblosan secara bergantian. Sesekali pemilih yang sedang antri menunggu giliran nyeletuk tentang kebingungannya untuk menetapkan pilihan. Semoga saja mereka tidak menjadi golput aktif, dimana datang ke TPS tetapi tak memilih satu pun dari calon yang disuguhkan. Semoga juga mereka tergiring untuk pada nama yang tepat menurut Tuhan, sebab dipastikan mereka adalah pemilih yang tidak punya pilihan.

Wahai hari esok yang tidak terdefenisi, kutitipkan warna bangsa ini pada kalian walau rasa takut memilih tetap mengiringi saat tangan ini menusuk nama-nama kalian. Semua orang berharap untuk keadaan yang lebih baik, namun setelah mereka memilih, posisi mereka hanya bisa berharap bahwa kalian adalah orang yang tepat mewarnai arah pembangunan bangsa ini. Masyarakat sudah lelah dengan tontonan sirkus politik, masyarakat sudah jengah dengan sandiwara politik yang berujung kepentingan sempit golongan dan  masyarakat dah jengah menyaksikan perdebatan yang jauh dari cerdas.   

Wahai para orang terpilih, mungkin sebagian besar mereka memilih karena janjimu seputar perubahan, jadikanlah keterpilihanmu sebagai momen perluasan menciptakan jejak kebaikan dan bukan membentuk kesempatan-kesempatan yang sebenarnya tak boleh engkau manfaatkan. Negeri ini memerlukan ketulusan dalam pengelolaan agar berita penyimpangan berkurang dan masyarakat bisa tidur nyenyak dengan penuh keyakinan bahwa kalian serius memikirkan nasib mereka. Janganlah keterpilihanmu mendatangkan penyesalan bagi pemilihmu di mendatang, sebab itu bermakna do’a bagi kegagalanmu dalam mengemban amanah.   

Wahai orang yang tidak terpilih, berbuat baik tidak hanya bila terdefenisi dan wujudkan kebaikan-kebaikan yang pernah engkau ucapkan dengan kesadaran penuh dan keinginan kuat terdefenisi dalam daftar penghuni sorga. Kalau engkau berhenti dan berbalik arah, hal itu menandaskan kemiskinan moral juangmu dan kesempitan bijak bathinmu untuk berbuat bagi banyak orang.   

Wahai pemilih...engkau telah berketetapan dan saatnya mengikhlaskan apapun hasil akhirnya. Engkau telah menunjukkan komitmen mu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya, tugas mu hanya menunggu dinamika apa yang akan berlangsung dan mengingatkan wakil rakyat bila mereka lali dengan apa yang mereka pernah janjikan.

Semoga pemilu ini akan melahirkan wakil-wakil berkualitas  yang akan membawa negeri ini menjadi makmur dan sejahtera. Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan hidayah dalam putaran roda berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.