A. TESTIMONIAL "SEBUAH DINAMIKA HIDUP"
B. BELAJAR MENGAMBIL HIKMAH
Penulisan kisah ini dalam blog tidak dimaksudkan untuk sok peduli atau mengemis belas kasihan, tetapi sebagai cara mengajak kita semua untuk "belajar bersama" saling menyemangati mencari hikmah dari segala sesuatu yang datang ke dalam hidup kita, apapun itu bentuknya.
Kisah ini adalah sebuah testimonial (kesaksian), walau nama-nama yang dilibatkan dalam kisah ini di samarkan. Hal yang menjadi menarik adalah "mencari hikmah". Hikmah bagi penulis maupun pembaca adalah "mengapa kisah pilu ini" tersampaikan pada kita semua.
Terkadang kita tergoda untuk mengeluh atas kesusahan yang datang ke dalam kehidupan kita, tetapi ternyata diluar sana masih banyak yang menghadapi persoalan kebutuhan dasar.
Semoga rasa syukur menjadi bertambah atas kenyataan hidup yang mungkin sedang dalam kondisi lebih baik. Rasa syukur yang dimaksud mungkin tidak hanya dalam bentuk meningkatkan hubungan vertikal dengan Sang Pencipta, tetapi mungkin juga ada baiknya mewujudkan syukur dalam bentuk pengembangan kepedulian, mengambil inisiatif untuk menjalankan peran sebagai "sumber solusi" dari ragam masalah yang mungkin dihadapi orang lain di sekitar kita. Menjadi soluter yang dimaksud bukan terbatas pada terbentuknya solusi jangka pendek berupa terjawabnya masalah, tetapi juga membentuk solusi jangka panjang yang membuat tak berulangnya masalah yang sama.
Menurut subyektif penulis yang masih tahap belajar, mengorbankan dari apa yang dipunyai untuk orang lain yang sedang memerlukan, adalah cara efektif untuk membentuk "perlindungan permanen" dari Sang Pencipta.
Akhirnya, marilah kita berdo'a..semoga Salsa kan menemukan jawab atas masalah yang membelitnya, ntah lewat apapun itu. Atas izin Tuhan...saya yakin Salsa akan keluar dari masalahnya dan bersahabat dengan apa yang disebut kebahagian dunia dan akhirat. Amin Ya Robbal 'Alamin....sukses selalu untuk kita semua....
Malam itu, sang istri (sebut saja namanya Indah) mendapati status yang aneh, status yang menunjukkan kegalauan luar biasa, status yang menandaskan ketiadaan asa dibentangan bumi begitu luas. Sebut saja namanya Salsa bukan nama sebenarnya), seorang wanita singgle, berumur sekitar 23-an dan berpendidikan terakhir S1 dari Universitas terkenal di sebuah kota. Indah dan keluarganya sempat mengenal Salsa beberapa tahun lalu saat Salsa masih kuliah. Salsa adalah seorang yatim dan ayahnya meninggal saat konflik GAM di Aceh, kebetulan Salsa dan keluarganya saat itu sedang transmigran di sana. Saat ini, Salsa adalah anak pertama dari 4 (empat) bersaudara. Setelah ayahnya meninggal di Aceh, mereka kemudian di pindah ke daerah transmigran di pedalaman Kota C.
Membaca status Salsa yang demikian, Indah mencoba memberi comment pada akun facebook Salsa. Nada tanya dilayangkan, karena Indah berfikir bahwa Salsa sedang dalam kebuntuan berfikir. "ndak pa2 kok bu, saya hanya berfikir bahwa kota ini terlalu sumpek, sehingga ketiadaan saya akan membuat kota besar ini menjadi longgar". Comment2 lain dari temen-temennya juga semua bernada tanya dan sebagian memilih untuk menyemangati Salsa agar lebih tegar. Tetapi, lagi-lagi si pemilik akun FB mengabarkan kegundahan yang hampir tak ternegosiasikan. Indah menjadi khawatir dan mencoba mencari nomor kontak Salsa di phonebook HP nya...ternyata sudah tidak ada. Indah pun meng-inbox untuk meminta no HP Salsa, sesaat kemudian Indah mendapat jawab; "saya baik-baik aja bu, fikiran saya sedang kacau dan bila nanti fikiran saya sudah mulai jernih, saya akan menghubungi Ibu". Merasa mentok untuk mengetahui kondisi Salsa sesungguhnya, Indah pun menceritakan pada suaminya (sebut saja namanya Indra) perihal apa yang dia baca dan respon yang dia dapati setelah mencoba berempati. Indra terkaget dan mencoba membaca ulang. "Sepertinya dia lagi dalam kegelapan alam fikir yang luar biasa, sepertinya dia akan segera mengakhiri hidupnya", ujar sang suami kepada istrinya.
Sesaat kemudian Indra mencoba meng-inbox Salsa, mencoba menanyakan kabar dan sekaligus minta no HP nya. Tetapi tidak ada respon. Namun Sang Suami melanjutkan inbox nya bernada menyemangati; "Assalamu
'alaikum Salsa...saya sedang bersama ibu dan sangat mengkhawatirkan
keadaan Salsa....apapun keadaannya dan serumit apapun
masalahnya...bapak/ibu berharap Salsa berkenan untuk share...no hp
bapak 081xxxxxx...no hp Salsa berapa??.Salsa...terkadang
"kegelapan" disebabkan kehilangan kemampuan untuk berfikir
jernih...pada kondisi ini yang harus dilakukan adalah sharing...bapak/ibu siap mendengarnya..seberapapun buruknya kondisi atau crowdednya fikiran Salsa..Allah itu hanya memberi cobaan sesuai kadar kemampuan hambanya..dibalik
kesulitan pasti ada kemudahan...sepanjang keimanan masih terjaga..insya
Allah keadaan yang lebih baik akan segera datang...". Setengah jam menunggu, tak kunjung respon didapatkan. Akhirnya Sang Suami mencoba meminta no HP Salsa ke beberapa personil manajemen sebuah swalayan dimana Salsa pernah magang saat masih mahasiswi. Mungkin karena terlalu larut malam, tak satupun yang merespon SMS dari Indra. Akhirnya, suami istri itu mencukupkan upayanya dan beranjak tidur sambil mendoakan Salsa dalam keadaan baik-baik saja.
Di pagi hari, tepat saat mendudukkan diri di kursi kantor, sang suami mendapat sms dari Salsa; " Aslm wr wb...maaf Pak..saya salsa. Sy memang sdg ada masalah. dari dulu masalah saya hanya satu "ekonomi". Saat kuliah yang menjadi beban hanya biaya hidup saya, tetapi terselesaikan lewat kuliah sambil magang". Namun setelah lulus yang menjadi bebean saya 5 (lima) jiwa termasuk saya. Adik saya 2 (dua) sekolah, yang satu waktu SMP di sekolahkan orang lain, namun sekarang menjadi tanggungjawab saya. Dulu saya juga SMP dan SMA di panti asuhan. Awalnya niat saya pulang kampung untuk memajukan daerah agar saya juga bisa menjaga dan menemani ibu. Namun, kenyataan ternyata lebih sulit, sedangkan desakan kebutuhan keluarga semakin kuat. Saya mencoba bekerja walau dibayar dibawah UMR. Saya mengerjakan apa saja dengan ikhlas dan sepenuh hati walau saya sadar sering dimanfaatkan oleh karyawan lain. Yang membuat saya tidak terima adalah ketika saya harus melakukan apa yang menurut hati nurani saya kurang tepat.Saya tidak bisa melaksanakan tugas yang menurut saya tidak sesuai dengan kalam-kalam Tuhan. Sudah satu minggu saya tidak berangkat kerja dan sedang mencari pekerjaan lain. Namun, yang saya bingungkan adik saya sekarang kelas 3 SMK dan butuh biaya sekitar 1,2juta, sedangkan salary saya sebulan juga nggak sampai segitu. Untuk ngirim, kos dan makan setiap bulan saya juga bingung. makanya saya akhir-akhir ini selalu galau. maaf ya Pak..." Membaca SMS tersebut, Indra langsung copy dan forwardkan kepada Indah, Istrinya. Sesudahnya...Indra berinisiatif menelepon Salsa. Isak tangis terdengar dari Salsa, dengan terbata-bata Salsa menveritakan kondisinya yang lagi sangat memprihatinkan. Kalimat-kalimat penyemangat disampaikan oleh sang suami agar salsa ikhlas atas kenyataan, lebih sabar dan lebih bijak dalam mensikapi keadaan. Salsa juga disarankan untuk tidak putus asa dan tidak berhenti berusaha " Salsa...beratnya beban hidup bukan alasan untuk menyerah. Seharusnya Salsa bangga dan berterima kasih pada Allah, sebab dalam usia yang masih muda sudah dipercaya Allah menjadi tulang punggung keluarga. Niatkan segala sesuatunya karena Allah sebab apapun yang hadir di dunia ini adalah atas izin Allah juga dan apapun masalah di dunia ini solusinya bersumber dari Allah. Jangan pernah menyerah karena masalah, sebab masalah yang akan membuat manusia tangguh. Bahkan..bisa jadi hadirnya salah adalah media uji Allah bagi diri Salsa, untuk selanjutnya akan di limpahi rahmat dan ni'mat. Jadi...teruslah bersemangat dan menatap hari ini dan hari esok dengan optimis. Bangunlah keyakinan bahwa Salsa pasti bisa menghadapi semua ini, Salsa akan bertemu solusi lewat berusaha dan pasrah pada Allah. Ingat..terkadang manusia itu dihadirkan rasa khawatir, rasa lapar,sedih dan hanya orang-orang yang bersabar yang akan mendapat hadiah dari Allah...Jadi..Salsa harus semangat..semangat...semangat...dan harapan hanya berakhir saat Allah sudah mencukupkan waktu manusia untuk bernafas di dunia", Pungkas Indra. "Iya Pak...terima kasih sudah mengingatkan saya", sahut Salsa dengan kalimat terbata-bata menandakan tangisan dan curahan air matanya belum usai. Kemudian Salsa dan Indra mengakhiri pembicaraan.
Tak lama berselang, sang suami mendapat respon dari Sang Istri yang menunjukkan empatinya. Akhirnya, Indra meminta Indah untuk menelepon Salsa untuk memberi semangat tambahan.
B. BELAJAR MENGAMBIL HIKMAH
Penulisan kisah ini dalam blog tidak dimaksudkan untuk sok peduli atau mengemis belas kasihan, tetapi sebagai cara mengajak kita semua untuk "belajar bersama" saling menyemangati mencari hikmah dari segala sesuatu yang datang ke dalam hidup kita, apapun itu bentuknya.
Kisah ini adalah sebuah testimonial (kesaksian), walau nama-nama yang dilibatkan dalam kisah ini di samarkan. Hal yang menjadi menarik adalah "mencari hikmah". Hikmah bagi penulis maupun pembaca adalah "mengapa kisah pilu ini" tersampaikan pada kita semua.
Terkadang kita tergoda untuk mengeluh atas kesusahan yang datang ke dalam kehidupan kita, tetapi ternyata diluar sana masih banyak yang menghadapi persoalan kebutuhan dasar.
Semoga rasa syukur menjadi bertambah atas kenyataan hidup yang mungkin sedang dalam kondisi lebih baik. Rasa syukur yang dimaksud mungkin tidak hanya dalam bentuk meningkatkan hubungan vertikal dengan Sang Pencipta, tetapi mungkin juga ada baiknya mewujudkan syukur dalam bentuk pengembangan kepedulian, mengambil inisiatif untuk menjalankan peran sebagai "sumber solusi" dari ragam masalah yang mungkin dihadapi orang lain di sekitar kita. Menjadi soluter yang dimaksud bukan terbatas pada terbentuknya solusi jangka pendek berupa terjawabnya masalah, tetapi juga membentuk solusi jangka panjang yang membuat tak berulangnya masalah yang sama.
Menurut subyektif penulis yang masih tahap belajar, mengorbankan dari apa yang dipunyai untuk orang lain yang sedang memerlukan, adalah cara efektif untuk membentuk "perlindungan permanen" dari Sang Pencipta.
Akhirnya, marilah kita berdo'a..semoga Salsa kan menemukan jawab atas masalah yang membelitnya, ntah lewat apapun itu. Atas izin Tuhan...saya yakin Salsa akan keluar dari masalahnya dan bersahabat dengan apa yang disebut kebahagian dunia dan akhirat. Amin Ya Robbal 'Alamin....sukses selalu untuk kita semua....
Posting Komentar
.