KHAYAL ANAKKU UNTUK PRESIDEN
Selepas menjalankan sholat Subuh, Ku tawarkan pada anak-anakku untuk jalan-jalan di minggu pagi. Tak Satupun yang merespon tawaran itu. Anak nomor satu (Mas Daffa) asik menonton cuplikan hasil pertandingan tadi malam di beberapa liga, di ruang yang lain, anak bontotku (Dek Deva) bersama mamanya asik mengikuti siaran pengajian yang membahas tentang "rasa malu". Lain lagi dengan anak nomor 2 (Kak Rafi) yang asik dengan kertas dan sedang larut mengekspresikan imajinasinya tentang pesawat.
Merasa ide tak direspon, ku dapati labtop dan membukanya. Ku teruskan menyusun makalah kewirausahaan yang akan dipresentasikan minggu depan di salah satu kampus. Jemariku pun asik menari diatas keyboard labtop, menata kalimat demi kalimat bernuansa menyemangati.

Sejam berlalu, ditengah keasikanku menata kalimat dimakalah, tiba-tiba anak nomor 2 (dua) menghampiriku dan menyerahkan hasil karyanya tanpa memperdulikan apakah aku sedang berusaha keras berkonsentrasi memperkaya gagasan di makalah. Dengan penuh semangat, kak rafi menjelaska gambar pesawat tempur berikut penjelasan tiap bagian gambar pesawat yang diikuti dengan lembar ke tiga berisi ukuran masing-masing bagian pesawat. Aku mencoba mendengar dan mengapresiasi hasil karyanya dengan serius sebagai penghargaanku terhadap upaya kerasnya menghasilkan gambar pesawat itu. Tak sedikitpun ku ungkapkan kekurang lengkapan dari gambar itu dan ketidak rasionalan dari ukuran-ukuran yang dia rancang sendiri, sebab aku pun sesungguhnya tak cukup faham tentangstruktur pesawat. Tetapi, ketika dia nyeletuk bertanya," bagaimana kalau presiden di kasih gambar ini ya pa?", seketika aku tertegun menyaksikan dia berimajinasi memberikannya pada presiden. Seketika aku terkaget dan terkagum atas imajinasinya. Ku minta anakku mengambil camera dan kemudian ku fhoto karya 3 lembarnya itu. Untuk apa pa?, tanyanya dengan serius. Aku bilang untuk di kirim ke presiden lewat blog dan facebook papa. Kak Rafi pun dengan antusias menyambut ideku. Setelag menjebret 3 (tiga) gambar hasil karyanya, aku pun kemudian kembali ke labtop dan merubah agenda, yaitu menulis di blog ini dengan thema "khayal anakku untuk presiden".
Dengan seksama dia ikuti tulisan ini berproses berikut gambar yang ku upload. Hmmm..jaringan internet agak lemot dan tiba-tiba terdengar bakul jajanan pagi yang menawarkan ragam makanan. Suara bakul itu sudah tak asing lagi ditelinga penduduk rumah. Seketika semua bereaksi dan sesaat kemudian ragam tangan sudah berlomba memasukkan makanan kesukaannya ke kantong plastik putih. Saat asik berlomba memasukkan makanan ke kantong plastik, tiba-tiba segerombolan anak muda keluar dari rumah sebelah. Ternyata mereka mau mengisi liburan minggu dengan "Hiking" di Pancuran Tiga, Baturraden, sebuah tempat wisata unggulan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. ter-ide meminta mereka berbaris untuk ber-fhoto sekejap sebelum mereka memulai agenda yang pasti asik sekali.
Tulisan akhirnya selesai dan di penghujung anakku bertanya bagaimana ya kalau gambar ini benar-benar dibaca presiden...sambil tersenyum aku menjawab ringan, "kita serahkan aja kepada Tuhan"...ku dapati senyum bahagia anakku yang kemudian menghadiahkan ciuman di pipiku sambil berujar terima kasih. Sambil menikmati jajanan, segenap anggota keluarga hanya tersenyum melihat tingkah kak rafi......
Posting Komentar
.