Diklat dimulai oleh narasumber dari Salah Satu kantor Akuntan Publik (KAP) di Purwokerto. Terlihat peserta begitu serius. Wajah-wajah kecut terlihat menyimak penjelasan sang Auditor. Wajah-wajah serius itu menimbulkan tanya besar, apakah mereka mengerti ataukah karena mereka terjebak dilautan kebingungan. Hmmm...pertanyaan-pertanyaan yang mengemuka dari peserta menggiring pada kesimpulan bahwa isu ETAP menambah kesulitan baru bagi mayoritas pengurus dan pengelola koperasi yang hadir. Sebenarnya hal ini tidak mengherankan mengingat bahwa sebagian besar dari mereka tidak memiliki background akuntansi. Tetapi lain halnya dengan sebagian kecil peserta yang kebetulan berposisi bendahara dan juga berbackground akuntansi, sepertinya mereka memiliki concern lebih dan lebih serius menganalisa.Selanjutnya masuk ke sesi diskusi. Sesi ini, di isi oleh praktisi yang kebetulan penulis kolom ini. Mencoba memahami kegalauan dan kekhawatiran, sesi diskusi lebih diarahkan pada komunikasi kebathinan dengan mendorong semangat peserta untuk positif thinking dan memaknai ETAP dari perspektif "semangat", sehingga mendorong lompatan energi untuk terus menumbuhkembangkan koperasi segenap peserta pelatihan. Diskusi berlangsung gayeng, stimulator (pembicara) mencoba merubah mindset berkoperasi dan perspektif peserta terhadap ETAP. Suasana menjadi lebih cair dan hangat sehingga segenap peserta terlihat enjoy hingga waktu menemukan batasnya harus berakhir. Semoga mereka menjadi lebih semangat dan memahami ETAP dari perspektif semangat dan memaknai ETAP sebagai alat yang mendorong koperasi lebih maju dan profesional. Amin Ya Robbal 'Alamin
Posting Komentar
.