Jakarta banjir, semoga ini tak ada yang mengkaitkannya dengan hal-hal un-logical. Jakarta banjir, semoga ini tak akan dipolitisir mereka yang suka dunia politik. Jakarta banjir, semoga ini pun tak ada kaitannya dengan azab apapun. Jakarta Banjir, semoga ini hanya sebentuk pesan Tuhan agar kita semua melakukan auto koreksi, khususnya dalam pemanfataan alam beserta isinya. Jakarta banjir, semoga ini tak melemahkan semangat siapapun untuk terus melangkah, sebab di balik kesulitan selalu ada kemudahan.
Jakarta banjir, ini sesungguhnya bukan hal baru dan hampir setiap tahun kita mendapatinya. Jakarta banjir, ini pun bukan hal baru bagi rakyat jakarta, hanya saja besar kecilnya banjir tentu mendatangkan kekhawatiran. Jakarta banjir, ini masalah bersama dan bukan saatnya saling menyalahkan. Kalau banjir adalah sebuah akibat, maka setiap orang dari kita mungkin berperan disitu, entah telah menjadi bagian yang ikut merusak tatanan bumi dalam kadar skecil apapun, atau membiarkannya sehingga banjir adalah akumulasi pembiaran dalam makna luas. Apapun keadaannya, saatnya kita semua bergandeng tangan, menghadapi banjir itu sendiri. Sesudahnya, kita bersama berfikir bagaimana banjir yang sama tidak terulang kembali di mendatang.
2 (dua) orang dikabarkan meninggal dunia, semoga arwah beliau-beliau di tempatkan Tuhan disisi yang mulia dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran. sementara itu, 9000 (sembilan ribu orang) terpaksa mengungsi guna menghindar banjir yang tak bersahabat. Terbayang seandainya satu rumah yang terbebas dari banjir menampung satu orang pengungsi, indahnya kebersamaan begitu terasa. Andai hal ini benar-benar terjadi, adanya persepsi terhadap rakyat jakarta orang individualis akan terkoreksi dengan sendirinya. Akan KAH???. Semua tergantung masing-masing orang, sebab ini tentang empati sosial dan gairah menebar kebaikan dan kemuliaan di pandangan Tuhan.
Semoga kesabaran dan kebijaksanaan berpandangan terbangun dalam hiruk pikuk air deras dari banyak penjuru. Semoga hikmah tertemukan dari ketidanyamanan ini. Semoga tertemukan gagasan efektif hinggga keadaa yang sama tidak terulang kembali. Semoga semua orang cerdas yang punya ide ikhlas menyumbangkan fikirannya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Semoga semua orang saling menguatkan, saling memotivasi dan saling bergandeng tangan.
Jakarta banjir, tentu aktivitas banyak yang terganggu. Sebagian anak-anak sekolah mungkin harus libur atau diliburkan. Waktu yang tadinya untuk bekerja terpaksa dialihkan untuk mengamankan rumah dan seisinya, sebab bukan tidak mungkin ada yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Jakarta bukanlah hanya milik penduduk Jakarta, tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia. Jakarta adalah ibu kota negara kita tercinta, Jakarta adalah simbol perwajahan Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, disamping kita berupaya mencari solusi terbaik, berdo'a adalah hal yang tak boleh kita tinggalkan sebab segala sesuatu yang terjaadi di muka bumi ini atas izin Sang Pencipta....semangat Jakarta...semangat Indonesia....
Jakarta banjir, ini sesungguhnya bukan hal baru dan hampir setiap tahun kita mendapatinya. Jakarta banjir, ini pun bukan hal baru bagi rakyat jakarta, hanya saja besar kecilnya banjir tentu mendatangkan kekhawatiran. Jakarta banjir, ini masalah bersama dan bukan saatnya saling menyalahkan. Kalau banjir adalah sebuah akibat, maka setiap orang dari kita mungkin berperan disitu, entah telah menjadi bagian yang ikut merusak tatanan bumi dalam kadar skecil apapun, atau membiarkannya sehingga banjir adalah akumulasi pembiaran dalam makna luas. Apapun keadaannya, saatnya kita semua bergandeng tangan, menghadapi banjir itu sendiri. Sesudahnya, kita bersama berfikir bagaimana banjir yang sama tidak terulang kembali di mendatang.
2 (dua) orang dikabarkan meninggal dunia, semoga arwah beliau-beliau di tempatkan Tuhan disisi yang mulia dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran. sementara itu, 9000 (sembilan ribu orang) terpaksa mengungsi guna menghindar banjir yang tak bersahabat. Terbayang seandainya satu rumah yang terbebas dari banjir menampung satu orang pengungsi, indahnya kebersamaan begitu terasa. Andai hal ini benar-benar terjadi, adanya persepsi terhadap rakyat jakarta orang individualis akan terkoreksi dengan sendirinya. Akan KAH???. Semua tergantung masing-masing orang, sebab ini tentang empati sosial dan gairah menebar kebaikan dan kemuliaan di pandangan Tuhan.
Semoga kesabaran dan kebijaksanaan berpandangan terbangun dalam hiruk pikuk air deras dari banyak penjuru. Semoga hikmah tertemukan dari ketidanyamanan ini. Semoga tertemukan gagasan efektif hinggga keadaa yang sama tidak terulang kembali. Semoga semua orang cerdas yang punya ide ikhlas menyumbangkan fikirannya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Semoga semua orang saling menguatkan, saling memotivasi dan saling bergandeng tangan.
Jakarta banjir, tentu aktivitas banyak yang terganggu. Sebagian anak-anak sekolah mungkin harus libur atau diliburkan. Waktu yang tadinya untuk bekerja terpaksa dialihkan untuk mengamankan rumah dan seisinya, sebab bukan tidak mungkin ada yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Jakarta bukanlah hanya milik penduduk Jakarta, tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia. Jakarta adalah ibu kota negara kita tercinta, Jakarta adalah simbol perwajahan Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, disamping kita berupaya mencari solusi terbaik, berdo'a adalah hal yang tak boleh kita tinggalkan sebab segala sesuatu yang terjaadi di muka bumi ini atas izin Sang Pencipta....semangat Jakarta...semangat Indonesia....
Posting Komentar
.