MENGINTIP PELUANG FARMASIS BEWIRAUSAHA | ARSAD CORNER

MENGINTIP PELUANG FARMASIS BEWIRAUSAHA

Selasa, 27 November 20122komentar


MENGINTIP PELUANG FARMASIS BEWIRAUSAHA
(sebuah pengantar diskusi)

Disampaikan pada diskusi kewirausahaan di kalangan mahasiswa praktek farmasi  
(Universitas Achmad Dahlan/UAD Yogyakarta, USB Solo, STIPAR Semarang)
di RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, 28 Nopember 2012 

A.  Memaknai Kewirausahaan
PhotobucketDalam pemaknaan sederhana, berwirausaha adalah semangat  membangun  “nilai lebih” melalui upaya kreatif. Bicara kreatifitas, hal ini memerlukan keberanian bergagasan yang memiliki rasionalitas untuk di jalankan dan di ikuti dengan kemauan kuat, ketekunan dan keuletan  sampai ke titik berhasil. Sementara itu, gagasan bisa berbentuk sesuatu yang genuine alias benar-benar baru dan bisa juga lewat duplikasi/meniru dengan memberi tambahan-tambahan yang mempertinggi nilai manfaat.  Anda kah orang nya???.

B. 3 (tiga) Hal Yang Menginspirasi Untuk  Berwirausaha
Sebagaimana dijelaskan bahwa titik tekan wirausaha adalah semangat untuk berkreasi guna melnciptakan “nilai tambah” atas sesuatu. Oleh karena itu, berikut ini  dijelaskan 2 (dua) hal yang mungkin bisa menginspirasi seseorang untuk menekuni wirausaha, yaitu :
1.      Belajar menghargai uang. Mulailah “belajar menghargai uang “sebelum menyentuh wirausaha. Saat  belajar menghargai uang “, anda bisa melakukan beberapa hal positif berikut ini :
  • menghayati bagaimana uang itu di peroleh dengan susah payah dan harus memeras otak dan mengeluarkan keringat. Selanjutnya,
  • mempelajari bagaimana uang itu berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Cari musabab perpindahan itu sehingga anda bisa membuat kesimpulan faktor-faktor penyebabnya. 
  • defenisikan siapa yang mempunyai kebiasaan membiarkan uang  yang dia peroleh pindah  ke tangan orang lain dan siapa pula yang kemudian berperan sebagai penerima perpindahan uang tersebut. Kemudian,
  • Carilah jawaban mengapa mereka menjadi tempat berpindahnya uang dan pelajari bagaimana mereka berhasil sampai pada posisi itu. 
Langkah ini tidak hanya efektif membangunkan semangat dalam berwirausaha tetapi juga membangun kebijaksanaan dalam pemanfaatan uang. Pelajaran ini sangat penting bagi calon wirausahawan sebab “belajar menghargai uang” bisa meng-inspirasi banyak hal dalam membangun sebuah usaha yang  seatle (mapan) dan bernilai masa depan.
2.    Memaknai Wirausaha sumber “Harga Diri” yang strategis. Terlepas kecaman banyak orang, hal yang menyulut kedigdayaan kaum yahudi adalah mitos yang mereka bangun, dimana mereka mendefenisikan diri sebagai “manusia pilihan”. Mitos ini telah membawa mereka pada pencapaian karya-karya spektakuler dan berhasil menguasasi dunia lewat aksi nyata maupun aksi yang sama sekali tidak terlihat. Demikian hal nya persoalan kemiskinan yang bisa digerus lewat pembangunan mitos bahwa kemiskinan adalah sebuah kejahatan dan refresentasi kebodohan dan kemalasan.  Ketika “kemiskinan” dianggap sebuah kejahatan, maka setiap orang akan terdorong untuk melakukan hal-hal produktif. Demikian juga halnya dengan kewirausahaan, ketika dimaknai sebagai “aksi heroic” maka hal ini bisa memacu adrenaline banyak orang untuk terjun ke dalamnya. Hal sama didapat ketika  wirausaha de defenisiakn sebagai sumber harga diri strategis, maka hal ini akan bangga melakukan hal-hal berbau wirausaha walaupun memulainya dari hal yang sangat sederhana.   
3.  Belajar berkalimat. Mengingat bahwa wirausaha adalah tentang semangat, maka berkalimat yang motivasional sangat diperlukan, baik untuk memotivasi dirinya atas segala kejadian dan dinamika proses, maupun berkalimat bernuansa edukatif. Disamping itu, seorang wirausahawan juga harus bisa berkalimat bernuansa marketing, sebab hal ini sangat diperlukan ketika melakukan penawaran, baik kepada calon konsumen maupun calon partner.   

C.  Langsung Action 
PhotobucketMulailah dari sesuatu yang sederhana, sebab besar adalah akibat positif dari langkah-langkah kecil yang efektif. Oleh karena itu, begitu punya gagasan segerakanlah implementasi. Terlalu banyak pertimbangan sering kali membuat orang menjadi takut melangkah. Niat baik pasti ketemu jalannya. Jadi, buang kekhawatiran yang tak perlu di pelihara dan mulai lah melangkah walau berawal dari sesuatu yang sangat sederhana.  Ingat, pisau tumpul akan menjadi tajam ketika sering di asah dan pisau tajam akan  tumpul ketika tidak pernah di asah.

C.  Men-syarat kan Proses, Kesabaran dan Keluasan Berpandangan.
PhotobucketAyam pun tak langsung bertelur dan tumbuhan pun tak langsung berbuah. Itulah permisalan yang tepat dalam menegaskan bahwa berwirausaha membutuhkan proses. Oleh karena itu, kesabaran atas dinamika proses  akan membawa seseorang pada capaian bertahap dan berkelanjutan. Selanjutnya, keluasan berpandangan akan membawa sang wirausahawan terus bersemangat melangkah dan menghadapi segala rintangan  yang muncul. Tidak berlebihan ketika berkesimpulan bahwa berwirausaha hanya cocok bagi mereka yang punya keyakinan kuat yang kemudian di defenisikan dalam sebuah mimpi. Bayang indah keberhasilan selalu dijadikan sumber energi dan gairah untuk terus melangkah. Rintangan dibaca sebagai cara Tuhan untuk mempersiapkan mental di tahap keberhasilan. Sebagai sebuah catatan, bahwa “mentalitas tangguh” tidak hanya dibutuhkan saat memulai dan berproses, tetapi juga sangat diperlukan pada tahap keberhasilan. Tidak sedikit orang sukses dalam tahap proses tetapi gagal di tahap keberhasilan dan akhirnya kembali ke titik nol dan bahkan minus.  

D.  Sekilas Men-temakan  Peluang dan Modal
Membicarakan peluang berhubungan dengan ketajaman atau kejelian instuisi, sebab peluang bisa bersumber dari apa yang di lihat, di dengar, di rasakan dan atau sengaja di ciptakan. Untuk itu, mulailah berwirausaha dengan kata “who” untuk mendefenisikan siapa yang menjadi target sesungguhnya untuk dilayani. Hal ini menegaskan  bahwa seorang wirausahawan harus berorientasi pada pangsa pasar. Kalimat ini juga berpesan bahwa kunci keberlanjutan gagasan sangat bergantu pada tumbuh kembangnya reaksi positif dari user/konsumen/pelanggan. Ingat, wirausaha sesungguhnya bagian dari upaya menyenangkan orang lain yang berujung  pada keterbentukan  kesenangan pribadi sang wirausahawan. Oleh karena itu, pemetaan pelanggan (target market) menjadi titik kunci dalam memuaskan pelanggan. Selanjutnyam setelah “target market” terdefenisi dengan jelas, baru kemudian membicarakan “apa” yang harus disajikan, sehingga mereka benar-benar merasa butuh atas apa yang anda tawarkan. Dalam tahap ini, banyak pengusaha sukses berpesan;”jual lah lah apa yang mereka butuhkan”.  

Sementara itu, persoalan modal yang sering dipandang sebagai faktor penghambat berwirausaha sesungguhnya berawal dari pandangan yang bersangkutan atas modal itu sendiri. Ketika modal di maknai menyempit sebatas “uang nyata”, maka peluang seorang apoteker mengecil untuk mendirikan sebuah apotek. Tetapi ketika dirinya dan segenap pengetahuan farmasinya di anggap modal modal penting, maka melalui pola kemitraan mutual menjadikan peluang berwirausaha dibidang ini menjadi terbuka lebar. Disinilah letak besarnya pengaruh “pemaknaan”  terhadap wirausaha dalam arti luas. Banyak orang  yang mempunyai keinginan berwirausaha tetapi gagal jauh sebelum memulainya sama sekali.  Langkahnya terhenti oleh karena pemaknaannya yang sangat sempit atas sesuatu.  Bagaimana dengan anda??.

E. Mengintip Peluang Wirausaha di Kalangan Farmasis
PhotobucketDalam rutinitasnya, farmasi adalah profesi yang berkaitan erat dengan urusan kesehatan, baik mulai dari menjaga,mencegah  sampai mengobati. Satu hal yang memerlukan perhatian bahwa sampai saat ini “keterpeliharaan atau keterbentukan kesehatan” adalah hal yang dianggap sangat penting bagi setiap orang. Hal ini tidak hanya menjadi persoalan “kebutuhan saja”, tetapi juga memiliki sudah merambah  pada urusan kasih sayang. Lihatlah, betapa banyak orang yang mengorbankan apa saja demi kesehatan, sampai-sampai ada joke yang mengundang senyum; “saat muda mengorbankan kesehatan demi uang dan sudah tua mengorbankan uang demi kesehatan”. Dalam perspektif peluang, artinya farmasi berada di jalur gemuk. Sebagai bukti, pernahkan anda mendapati seorang pasien menawar harga obat seperti saat dia membeli mobil atau lainnya??. Paling-paling sang pasien hanya menawar porsi obatnya ketika uang yang dibawanya tidak cukup untuk membayar.

Namun demikian, ada catatan khusus dalam urusan optimalisasi peluang di bidang kesehatan ini, yaitu tentang “moral dan tanggungjawab sosial”.  Artinya , paradigma dan kebutuhan masyarakat tentang kesehatan serta kesiapan mereka untuk mengorbankan apa saja yang mereka miliki bukan sebagai pembenar untuk melakukan eksploitasi bagi pemuhan tujuan pelipatgandaan keuntungan.  Koridor  moral ini menjadi penting, mengingat seringnya penguasaan ilmu pengetahuan membuat seseorang menjadi otoriter dan menjadi individualis serta kehilangan kepedulian sosialnya.

Sejenak menilik peluang di bidang  farmasi, terbentang peluang perdagangan (baik menjadi PBF  atau memiliki apotek), penciptaan formula obat baru bagi pengayaan alternatif upaya penyembuhan pasien dan lain sebagainya yang kesemuanya bisa di drive  berdasarkan ilmu pengetahuan farmasi. Di samping itu, pengetahuan farmasi dan UU yang melindungi profesi ini, membuat pemain di sektor ini menjadi terlokalisir. Artinya, ditinjau dari  jumlah pemain  bisa dikatakan terbatas sebab tidak setiap orang bisa memasuki wilayah ini. Otoritas ini juga merupakan sumber peluang  yang bisa menjadi inpsirasi dalam melahirkan kreasi-kreasi wirausaha, khususnya di bidang  farmasi.  Turunan dari bidang perobatan ini juga telah  melahirkan ragam jenis usaha lainnya, seperti bekas botol infus, kerdus obat dan lain sebagianya.  
 
Kalau di tarik kesimpulan, sesungguhnya profesi farmasi berada di lingkaran peluang yang cukup luas. Persoalannya tinggal bagaiman farmasis  jeli melihat peluang dan punya keberanian mendalami sampai ke tingkatan teknis operasional.


F. Penghujung
Photobucket
Semua orang berpeluang menjadi wirausahawan sepanjang  memiliki keyakinan yang cukup dan kemudian mengelola keyakinan tersebut menjadi sumber energi untuk melakukan hal-hal berbau kreatif.  Disamping itu, kewirausahaan memang memerlukan nyali cukup, karena tak satupun yang bisa mendefenisikan apa yang anda dapat besok hari dari apa yang dilakukan pada hari ini. Untuk itu, “keyakinan bahwa setiap niat baik pasti ketemu jalannya” perlu terus di jaga sehingga sang wirausahawan berada pada on the right track menuju mimpinya. 

Bagi mereka yang bersepaka, wirausahawan sesungguhnya begitu indah, sebab wirausahawan tidak hanya tentang peluang keterciptaan kemandirian (dimana didalamnya terdapat kebebasan),  tetapi juga berpeluang memperluas kebermaknaan bagi banyak orang.  Oleh karena itu, mengkombinasi   kerja keras (work hard) dan kerja cerdas (work smart) menjadi satu keharusan ketika keberhasilan masih didefenisikan sebagai mimpi yang harus diraih. .

Sebagai penutup, keberhasilan bukanlah sebentuh hadiah tanpa musabab, tetapi bentuk keberpihakan Tuhan atas kesungguhan seseorang dalam berproses menggapai mimpinya. Dalam lingkar wirausaha, Tuhan mengambil posisi sebagai pemberi restu (dalam arti luas) atau pelipatgandaan hasil dari upaya serius  manusia dalam mendapati sebuah keberhasilan. Semoga kita menjadi manusia pilihan untuk mengenyam keberhasilan yang tidak hanya membentuk kebahagiaan pribadi tetapi juga memperluas kebermaknaan bagi manusia lainnya. Akan KAH?


GALLERY
arsaddalimunte's kuliah umum farmasi album on Photobucket
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

selvirapharmacy
27 November 2012 pukul 22.27

mantaplah ini pokoknya..
saya SUKA!!!!
^_^d

30 November 2012 pukul 07.39

terima kasih atas apresiasinya...sukses selalu dan semangat....

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved