A. Prolog
Membicarakan
kepemimpinan sama saja kita menguak tentang “pengaruh”, karena tugas utama
seorang pemimpin adalah memberi “pengaruh”. Seberapa jauh efektivitas pengaruh
yang diberikan merupakan ujian tersendiri tentang kapasitas kepemimpinan.
Hakekatnya, setiap orang adalah pemimpin dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Perbedaannya hanya pada luas kepemimpinan masing-masing orang. Bahkan ada
kepemimpinan seseorang hanya untuk memimpin dirinya sendiri.
Sebagian
orang berpendapatan pemimpin itu dilahirkan dan bahkan banyak yang
menghubungkan dengan faktor genetika. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah dan
faktanya banyak pemimpin besar memiliki hubungan darah dengan pemimpin
sebelumnya. Tetapi sebagian lain berpendapat bahwa setiap orang bisa menjadi
pemimpin besar sepanjang yang bersangkutan mampu menebar pengaruh dan melahirkan kepercayaan
orang-orang yang di pimpin. Dalam konteks menyemangati, sepertinya pemahaman ke
dua lebih menarik untuk di yakini, sebab memberi peluang bagi siapapun untuk
menjadi pemimpin.
B.
Macam kepemimpinan.
C.
Mengenal 2 (dua) Pemaknaan Kepemimpinan
D.
Perbedaan Pemimpin dengan Manager
Dalam
konteks indikator output, tugas pemimpin adalah ”bekerja yang benar”, sedangkan
tugas manager adalah ”bekerja dengan benar” Artinya, seorang
pemimpin harus melakukan langkah-langkah efektif, sedangkan manager harus
bekerja dengan indikator-indikator kebenaran yang didefenisikan oleh seorang
pemimpin.
E.
Menilik Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin
Sebagai
gambaran saja, berikut ini disajikan beberapa kriteria yang mungkin bisa
dijadikan tambahan referensi dalam meresapi dan belajar menjadi seorang
pemimpin, antara lain:
1.
Memiliki ”Trust”
Trust atau kepercayaan merupakan implikasi dari rekam
jejak ketulusan dan kebaikan yang berulang.
Trust tidaklah di dapat dari proses manipulasi, sebab trust
menyangkut ”nilai kenyamanan” yang lahir dari hati yang tulus. Trust
tidak datang dalam waktu dekat dan tidak pula bisa dipaksakan.
2.
Ketauladanan
3.
Punya mimpi
Seorang pemimpin harus punya mimpi yang menjadi arah dan
sekaligus sumber energi dalam menterjemahkan kepemimpinannya ke dalam dataran
operasional.
4.
Optimis
Optimis adalah bentuk keterjagaan keyakinan dan
keterpeliharaan fikiran positif di segala kondisi. Hal ini perlu
dimiliki seorang pemimpin agar langkah
pencapaian mimpi tak pernah menemukan titik lelah sebelum tercapai.
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mendidik
(meng-edukasi). Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang hanya cerdas, tetapi
juga harus berkemampuan mencerdaskan orang-orang yang dipimpinnya. Untuk
itulah, seorang pemimpin harus mampu mengedukasikan nilai-nilai yang layak
ditumbuhkembangkan di wilayah yang di pimpinnya.
6.
Motivator
Seorang pemimpin harus mampu memotivasi yang dipimpin
sehingga mereka memiliki keinginan kuat untuk menciptakan prestasi atau kinerja
tinggi. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus berkemampuan memaksimalkan
ragam tools untuk menyemangati. Dengan demikian, energi berkarya dari
orang-orang yang di pimpin senantiasa terjaga.
7.
Kewibawaan.
8.
Sumber Inspirasi
Seorang pemimpin harus bisa memerankan diri sebagai
sumber inspirasi bagi yang dipimpin. Seorang pemimpin harus mampu
mempersonifikasikan dirinya sebagai sumber energi bagi orang-orang yang
dipimpinnya, mulai dari fikiran, perkataan dan juga tindakan nya.
9.
Ketegasan
10.
Adil
Adil tidak berarti harus sama. Dalam konteks
penugasan, seorang pemimpin harus jeli melihat relevansi kapasitas
diri yang dipimpin dan luas penugasan yang akan diberikan. Demikian halnya
dengan distribusi hasil, seorang pemimpin harus memperhatikan proporsional
berdasarkan partisipasi.
11.
Disiplin dan konsisten
12.
Apresiatif dan Akomodatif
Apresiasi adalah sebuah sikap untuk menghargai atau
merespon hal-hal baik yang di lakukan atau di ciptakan oleh orang yang dipimpin.
Mengingat bahwa pemimpin adalah sumber energi bagi yang dipimpin, maka
apresiasi terhadap yang dipimpin mampu mendorong loncatan energi sekaligus
loncatan kreativitas.
13.
paling depan dalam menghadapi masalah
dan paling belakang dalam hal kenikmatan.
Seorang pemimpin harus berani menghadapi setiap masalah
yang ada. Seorang pemimpin tak boleh pengecut dan kemudian memposisikan yang
dipimpin menjadi umpan. Sementara itu, dalam hal kenikmatan, seorang pemimpin
harus paling belakang.
14.
dan lain sebainya
F. Penghujung
GALLERY
Posting Komentar
.