Cerita di atas adalah cikal bakal lahirnya koperasi pertama di dunia yang kemudian menginspirasi lahirnya koperasi-koperasi lain di dunia ini, termasuk di negeri kita. Berkaca dari sejarah tersebut, dan kemudian mencoba membandingkan dengan sejarah pembentukan koperasi kita yang bernama si SEHAT (penyebutan yang gampang di ingat dari KPRI SEHAT RSMS), ada perbedaan situasi namun dalam spirit yang sama, yaitu kebersamaan. Satu hal yang menjadi catatan penting bahwa kondisi insan-insan yang membentuk koperasi kita jauh lebih baik dari pada buruh-buruh pabrik itu. Si SEHAT di bentuk oleh insan-insan yang bekerja di institusi RSUD Prof.Dr.Margono, sebuah institusi yang dihuni oleh mayoritas insan mapan secara penghasilan. Kalau demikian adanya, adalah sebuah hal yang wajar…kalau kemudian kita berharap dan bermimpi atas kebersamaan kita di dalam si SEHAT ini.
Andai kemudian semangat kita membangun kebersamaan ini seperti semangat yang melekat pada buruh dalam membentuk koperasi pertama di dunia itu, sesungguhnya kita jauh lebih berpeluang membangun usaha apapun . Bayangkan saja, seandainya semua anggota ( lebih kurang 900 orang) membelanjakan kebutuhannya di toko koperasi, maka dipastikan harga-harga di toko kita akan sama dengan supermarket terbesar di kota kita (karena jumlah pembelian barang dari supplier jumlah sama atau bahkan lebih dengan yang dibeli supermarket). Andai semua uang sisa kita (selisih antara pendapatan dengan kebuthhan hidup) di simpan di koperasi mungkin kita tak perlu pinjam ke bank (karena harus membayar bunga bank hanya) untuk memenuhi kebutuhan pinjaman sebagian anggota yang sedang membutuhkan. Bahkan, kita tak akan kesulitan modal kalau mau mengembangkan usaha-usaha baru yang kita inginkan bersama.
Kalau sejenak kita mencoba melihat ke belakang, disadari atau tidak, kebersamaan kita dikoperasi sudah mampu menciptakan manfaat yang luar biasa. Misalnya, dengan syarat meminjam yang relatif mudah dan persyaratan yang simpel (ditengah persyaratan perbankan yang begitu rigit/detail), secara tidak langsung koperasi mungkin telah pernah berperan dalam membayar perpanjangan kontrak rumah, kontrak ruko, pembelian alat-alat kesehatan bagi pembuatan klinik, pembelian dan atau perbaikan rumah, pembelian kendaraan, biaya sekolah anak bahkan sampai sarjana bahkan sampai mendukung pegelaran acara nikahan dan sunatan. Mungkin, toko kita juga pernah menyambung hidup beberapa anggota dengan memanfaatkan belanja di toko koperasi bayar kemudian (potong gaji). Dengan adanya GSA (Griya Shifa Alamanda), anggota koperasi yang belum punya atau ingin menambah rumah juga bisa mendapatkan rumah di lokasi strategis dan memiliki nilai investasi masa depan dengan harga terjangkau. Mungkin banyak lagi makna koperasi yang tidak mungkin dijelaskan satu persatu.
Setidaknya, contoh-contoh tersebut memberi gambaran nyata bahwa kebersamaan kita di koperasi telah membuktikan betapa dahsyatnya kebersamaan ini. Andai kita lebih dekat dan menyatu dalam artian yang lebih kuat, maka hampir bisa dipastikan akan hadir manfaat-manfaat baru yang mungkin jauh dari dugaan kita sebelumnya.....mungkin melebihi asa kita....
Posting Komentar
.