Sesaat tergoda ku tuk terfikir mengapa tak membiarkan diriku larut mengikuti nalurimu yang sering tak terkendali ketika semua itu berlangsung dan berulang. Andai saja itu ku pilih, mungkin saja kamu tak kan pernah meninggalkanku seperti saat ini, membiarkan pada sejuta tanya yang tak berjawab. Ku yakin, kamu takkan menjerambabkanku di kesepian panjang yang membuatku meradang. Sedikit ku mengutuk kepedulianku pada moral cinta saat peluang-peluang itu datang dan bahkan saat dimana ku bisa menciptakannya.
Namun...cinta ini ini lahir bukan bermula dari hasrat, tetapi didorong pencaian panjang akan arti cinta sesungguhnya dimana ku kan merasa menjadi laki-laki sempurna, dimana aku akan bisa dihargai layaknya kekasih hati yang senantiasa melindungi, dimana aku akan dinanti kembali ketika ku beranjak mengukir masa depan diluar rumah, dimana aku akan kau benamkan dipelukan damai saat lelah perjuangan hidup menerpaku. Cinta ini untuk sebuah keinginan meraih kesempurnaan cinta dimana keikhlasan pengabdian kan menyadarkanku akan arti tanggungjawab untuk membawamu pada sebuah kehidupan yang penuh gairah, suka cita dan kebermaknaan. Aku ingin membawamu dikehidupanku secara sempurna dimana kamu akan berhak penuh mengekspresikan mimpimu tentang hidup, defenisimu tentang cinta, impianmu tentang keindahan ragam gaya yang melayangkanmu ke titik lelah penuh peluh dan senyum nakal sempurna. Atas dasar semua itu ku menjalani dan membangun semua tentang cinta da perasaan ini.
Ku mohonkan maaf atas andaiku pada Tuhanku. Moral cinta membawaku pada rasa syukur tak melakukan sejauh itu. Kulantunkan tasbih hingga mataku terlelap bersama bayangmu hingga ku bermimpi. Aku mencarimu disetiap sudut, ku tanya semua orang dimana kamu berada, ku tuju semua arah tiap kali ada yang menginspirasi ke posisimu. Dipencarianku panjang lelah hati menerpa. Aku terduduk disudut air mata yang terus mengalir saat keputusasaan menghampiriku....di mimpiku pun kamu bersembunyi.
Posting Komentar
.