KADIN
BANYUMAS "MEMBINCANG PERNIAGAAN"
DI KAMPUS UNU PURWOKERTO
Purwokerto, 17/09/19. Hari ini, Bung Anto Jamil dan Bang
Arsad menyambangi Kampus UNU (Universitas Nahdlatul Ulama). Kehadiran Ketua dan
Wakil Ketua Kadin Banyumas itu dalam
rangka memenuhi undangan kampus UNU guna menularkan “virus kewirausahaan”. “Saya benci
kemiskinan, tetapi saya selalu berusaha menyayangi orang miskin.Sejalan dengan semangat
itu, maka kita harusi kreatif dan produktif sehingga memberi peluang untuk mandiri
dan sekaligus memberi kemanfaatan dengan orang lain. Hal inilah yang menjadi
semangat saya untuk menjadi seorang entrepreneur dengan segenap liku yang
mengikuti perjalanannya”, ungkap Bung Anto Jamil bertestimoni
sekaligus memantik semangat 200-an mahasiswa/i
UNU yang memenuhi semua sisi ruangan.
Beliau juga menyampaikan bahwa perjuangan
beliau penuh dengan drama dan bahkan duka “sejak mula saya mencoba menekuni apa saja
untuk menjadi seorang pengusaha. Setiap peluang dimasuki dengan harapan akan
mendatangkan produktif. Menjual lukisan, menjadi makelar mobil, memproduksi
batik, menekuni property adalah rangkaian jejak juang untuk sampai pada kondisi
saat ini. Jatuh bangun dan ragam kendala telah beliau lalui. Pantang menyerah
dan terus bersemangat menjadi tekad beliau untuk mencapai keberhasilan”.
Rasa syukur atas setiap nikmat Tuhan menjadi hal wajib sebagai bentuk kesadaran dari
mana semua berasal dan betapa sayang dan cintanya Tuhan pada setiap hamba yang
rajin berusaha. Mendirikan Pesantren
Anto Djamil adalah bagian dari wujud syukur dan sekaligus menjaga dan berharap keberpihakan
Tuhan atas segala usaha yang ditekuni beliau. Sebagai bentuk komitmen yang
hadir, Beliau memberi peluang bagi
setiap mahasiswa/I untuk mendapat bimbingan langsung jika ingin menekuni dunia
entrepreneur.
“untuk menjadi seorang pengusaha, harus
dimulai dengan mimpi yang diikuti dengan upaya keras dan disertai dengan komitmen
disiplin dan konsistensi. Disamping itu, jujur,
sabar dan senantiasa bertawakkal pada Tuhan menjadi tiket untuk menghadirkan
keberpihakan Tuhan dalam setiap usaha yang sedang dikerjakan”, pungkas
beliau dipenghujung presentasinya.
Sementara itu, Bang Arsad menandaskan bahwa
berusaha itu 95% adalah tentang mentalitas (gabungan antara keyakinan dan
keberanian) dan 5% tentang persoalan teknis. Oleh karena itu, “segera action” adalah yang terbaik walau
memulainya dari hal-hal kecil dan sederhana. Alasannya, setiap action pasti akan mendatangkan pengalaman baru yang bila
dilakukan berulang-ulang, kian hari kian membentuk mentalitas dan juga keahlian
dalam berwirausaha.
“Zaman
Now yang penuh kecanggihan informasi dan media telah memberi peluang setiap
orang menjadi pengusaha, tidak terkecuali bagi mereka yang sedang berkuliah.
Persoalannya terletak pada kemauan, semangat, kesabaran dan keuletan berproses”,
tandas Bang Arsad dalam presentasinya. Beliau menambahkan perlunya terbentuk dan terpupuk 3 (tiga)
mentalitas pada setiap pelaku usaha, yaitu; (i) mentalitas memulai; (ii)
mentalitas menjalani dan; (iii) mentalitas atas hasil akhir. Dengan demikian,
para pelaku usaha tersebut memiliki mentalitas baja dan siap berjibaku dengan
dinamika usaha yang sering tidak terduga. Pelaku usaha juga tidakboleh patah arang atas setiap kendala yang ada dan optimisme
harus senantiasa terjaga.
Mahasiwa/i UNU demikian antusias mengikuti
session ini sehingga terpaksa tidak semua yang bertanya mendapat kesempatan
dikarenakan waktu yang terbatas. Semoga ini pertanda baik akan lahirnya para
saudagar tangguh dan keren dari lingkungan Kampus UNU Purwokerto.
klik juga : https://www.youtube.com/watch?v=id8GIpOScRk
Posting Komentar
.